Mengenal Lucid Dream dan Faktor Penyebabnya

- 2 Maret 2021, 14:15 WIB
ilustrasi mimpi
ilustrasi mimpi /pixabay

Tidak ada alasan yang jelas di mengapa mimpi jernih atau lucid dream terjadi. Menurut Lisa Medalie, kemungkinan lucid dream terjadi secara acak, atau karena efek samping obat tertentu.

Meski begitu, Lisa Medalie mengungkapkan ada teknik khusus agar bisa mengalami lucid dream secara sengaja. Jadi seseorang bisa melatih diri agar mengalami lucid dream, atau bahkan tergolong dalam 23% orang yang memiliki lucid dream secara teratur.

Baca Juga: Dakwaan Bagi Aung San Suu Kyi Bertambah Lagi 

Apa yang terjadi pada otak saat lucid dream?

Otak melewati berbagai tahap tidur saat terbaring di kasur. Siklus REM dimulai sekitar 90 menit setelah mulai tertidur dan diulangi setiap 90 menit setelahnya.

Kata Lisa Medalie, selama tidur Rapid Eyes Movement atau REM, otak menjadi aktif bahkan sangat aktif sehingga gelombang otak terlihat serupa saat bangun.

Baca Juga: Sinopsis Everly, Kisah Wanita yang Ingin Keluar dari Perbudakan Seksual, Tayang di Trans TV 

Semua aktivitas otak itulah yang membuat REM menjadi fase yang paling mungkin untuk terjadi mimpi,dan termasuk lucid dream. Otak bahkan lebih aktif selama lucid dream daripada mimpi biasa.

Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Neuroscience of Consciousness menemukan bahwa saat seseorang mengalami lucid dream, wilayah otak bertanggung jawab atas wawasan, perhatian, dan badan aktif sama seperti saat bangun.

Korteks frontal, bagian dari otak yang menangani memori, emosi, dan pemecahan masalah juga aktif. Menurut Lisa Medalie, korteks frontal dapat berkontribusi pada kesadaran dan kemampuan seseorang untuk merefleksikan diri selama lucid dream.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah