Dengan mengingat angka-angka ini, para peneliti mengumpulkan data tentang jumlah dan jenis pohon yang ditanam di sepanjang jalan Leipzig, serta jaraknya dari rumah orang. Mereka kemudian menggabungkan kumpulan data untuk mengidentifikasi segala jenis asosiasi.
Penting untuk dicatat bahwa fokus pada pohon jalanan, daripada taman atau jenis ruang hijau lainnya, memang disengaja.
Meskipun mengunjungi taman sering kali membutuhkan niat sadar, pohon yang ditanam di jalan-jalan kota mendorong konsumsi alam yang lebih pasif.
Mereka diamati secara tidak sengaja saat berjalan-jalan di lingkungan sekitar atau melalui jendela rumah. Hal ini membuat kontak sehari-hari lebih mudah diakses dengan alam.
Peneliti studi menyimpulkan bahwa keberadaan pohon yang lebih banyak di sekitar rumah dikaitkan dengan penurunan risiko resep obat antidepresan, terutama untuk individu yang hidup dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 Dibuka Minggu Ini, Simak Hal Berikut Supaya Tidak Gagal Lagi
Dan sebagai ruang hijau publik berskala kecil, pohon jalanan dapat bertindak sebagai solusi berbasis alam untuk ketidakadilan kesehatan yang dialami oleh individu-individu ini.
Penulis utama studi, Melissa Marselle, PhD, menunjukkan bahwa temuannya mendukung penemuan studi sebelumnya bahwa ruang hijau di sekitar rumah mengurangi ketidaksetaraan sosial dalam kesehatan.
"Beberapa jalur yang melaluinya status sosial ekonomi rendah dapat menyebabkan kesehatan mental yang lebih buruk mungkin diubah oleh paparan alam terdekat," kata Marselle.