Suka Tidur Siang? Itu Mungkin Pengaruh dari Gen Anda, Ini Kata Penelitian Terbaru

- 23 Februari 2021, 17:23 WIB
Ilustrasi tidur siang kadang menyebabkan pusing.
Ilustrasi tidur siang kadang menyebabkan pusing. /- Foto : Freepik/

ZONA BANTEN - Mungkin ada alasan biologis yang membuat Anda menikmati tidur siang.

Seberapa sering seseorang tidur siang ternyata sebagian diatur oleh gen, menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) dilansir dari Verywell Health.

Hassan Saeed Dashti, instruktur di MGH Center for Genomic Medicine dan salah satu penulis utama studi tersebut, memberi tahu Verywell bahwa para peneliti tertarik mempelajari gen mana yang mengatur preferensi tidur siang.

“Dengan mengidentifikasi gen-gen ini, kita kemudian bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme biologis yang mendorong seberapa sering kita tidur siang,” kata Dashti.

Baca Juga: Ternyata, Tidur Saat Rambut Basah Punya Efek Buruk Bagi Kesehatan

Para peneliti memanfaatkan informasi dari UK Biobank, yang meliputi informasi genetik dari 452.633 orang. Para peserta ditanyai tentang kebiasaan tidur siang mereka, dan beberapa memakai monitor aktivitas (akselerometer) yang memberikan rincian tentang aktivitas santai mereka di siang hari.

Dari data ini, tim mengidentifikasi 123 wilayah yang terkait dengan tidur siang di genom manusia. Para peneliti kemudian menganalisis genom 541.333 orang dari database genetik 23andMe untuk mereplikasi temuan mereka.

Kebiasaan tidur mungkin berimplikasi pada kesehatan kita secara keseluruhan. "Kami menemukan bahwa sering tidur siang dapat meningkatkan lingkar pinggang dan tekanan darah," kata Dashti.

Setelah pemeriksaan lebih lanjut, para ilmuwan MGH menemukan gen yang menunjukkan hubungan antara obesitas dan jumlah tidur harian yang lebih banyak.

Peserta yang melaporkan tidur siang secara konsisten juga lebih mungkin untuk:

Baca Juga: Jangan Asal Tidur, 6 Hal Ini Sangat Berpengaruh Agar Kulit Tetap Segar di Pagi Hari

1. Durasi tidur yang lebih lama dan kantuk yang lebih sering di siang hari
2. Memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi, pengukuran pinggang, dan pembacaan tekanan darah
3. Telah didiagnosis dengan apnea tidur
4. Menjadi perokok aktif
5. Menjadi pengangguran, pensiunan, atau pekerja shift

Tim di MGH mengidentifikasi setidaknya tiga mekanisme potensial yang mendorong tidur siang:

1. Kecenderungan tidur, yang berarti beberapa orang membutuhkan lebih banyak tidur daripada yang lain.
2. Tidur yang terganggu, yang mengacu pada saat tidur siang membuat kualitas tidur yang buruk di malam hari.
3. Bangun pagi, ketika orang yang bangun pagi-pagi harus menutup mata di siang hari.

“Kami tahu bahwa hingga 30% orang tidur siang, setidaknya kadang-kadang,” kata Dashti. "Jadi, temuan kami relevan dengan populasi besar orang yang tidur siang."

Dashti mencatat bahwa beberapa gen telah dikaitkan dengan ciri-ciri tidur lainnya, seperti berapa lama seseorang tidur (durasi), serta gangguan tidur seperti narkolepsi.

Baca Juga: Mau Tidur? Contoh Posisi Tidur yang Diajarkan Rasulullah

"Tidur siang itu multidimensi," kata Dashti. "Sejauh ini, kami hanya mempertimbangkan frekuensi tidur siang dalam analisis genetik kami."

Dashti mengingatkan, penelitian tentang genetika tidur siang masih baru. Untuk saat ini, dia mengatakan bahwa orang harus terus mempraktikkan kebiasaan tidur yang baik, termasuk "menargetkan 7-9 jam tidur per malam, menargetkan waktu tidur yang konsisten dari hari ke hari, membatasi penggunaan teknologi sebelum waktu tidur, (dan) tidur siang singkat untuk meningkatkan kewaspadaan saat dibutuhkan."

Langkah selanjutnya bagi peneliti adalah mempertimbangkan aspek tidur siang seperti durasi dan waktu.

Dashti mengatakan bahwa "memahami hubungan antara semua dimensi tidur siang dan kesehatan akan diperlukan untuk mengetahui efek definitif tidur siang pada kesehatan."***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Verywell Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x