Penelitian tersebut menyatakan bahwa area tertentu di otak akan kacau akibat kecanduan pornografi. Hal ini menjadi salah satu dampak utama pornografi pada otak.
Sebuah studi tahun 2014 di junal JAMA Psychiatry, menemukan bahwa pria yang secara teratur mengkonsumsi pornografi memiliki volume otak yang lebih kecil, dan koneksi yang lebih sedikit di striatum, dibandingkan mereka yang tidak menonton film porno.
Peneliti berspekulasi bahwa dampak ini sama halnya dengan otak seseorang yang depresi dan menderita akloholisme.
Jadi, mungkin saja orang yang depresi lebih cenderung melihat pornografi.
Penelitian lain juga memastikan bahwa dampak pornografi pada otak adalah terjadinya perubahan pada struktur otak.
Pendapat tersebut didukung dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa menonton pornografi yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan ukuran otak, serta memengaruhi aktivitas otak.
Pengaruh pornografi juga menimbulkan kurangnya respon terhadap rangsangan seksual seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Alexei Navalny, Orang Paling Ditakuti oleh Putin, Jadi Pemicu Unjuk Rasa di Rusia dan Pernah Diracun