Jahe Bisa Membantu Mencegah Dan Mengobati Diabetes

- 28 Desember 2020, 12:46 WIB
Ilustrasi Jahe
Ilustrasi Jahe /Pixabay

ZONABANTEN.com - Menurut data Federasi Diabetes Internasional, sekitar 10 persen orang dewasa mungkin menderita diabetes hingga tahun 2040. Diabetes adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh gaya hidup, faktor lingkungan dan genetik.

Jamu tradisional telah digunakan sejak zaman dahulu untuk mengobati atau mencegah berbagai penyakit, termasuk diabetes. Jahe, yang secara ilmiah dikenal sebagai Zingiber officinale Roscoe, adalah salah satu tanaman obat terbaik dan efektif yang digunakan dalam pencegahan dan pengobatan diabetes. Efeknya yang menjanjikan juga disebutkan dalam Ayurveda dan Pengobatan Cina.

Senyawa Aktif Dalam Jahe

Sebuah studi terkait senyawa aktif dalam jahe segar dan organik yang ditanam menunjukkan bahwa ramuan atau bumbu penting ini mengandung banyak senyawa alami seperti paradol, gingerol, turunan asetil dari gingerol, gingerdiols, shogaols, 3-dihydroshogaols, diarylheptanoids, dan turunan metil eter dari beberapa senyawa ini.

Diantaranya, gingerol adalah senyawa dominan yang menghambat sebagian besar efek antidiabetik.

Baca Juga: Ternyata, Resiko Terkena Stroke Bisa Meningkat Lantaran Rebahan Terlalu Lama

Pengaruh Jahe Pada Glukosa Darah Puasa

Puasa mengacu pada menahan diri dari makan. Ketika seseorang berpuasa selama berjam-jam, kadar glukosa mereka turun rendah.

Hormon yang disebut glukagon dilepaskan oleh pankreas untuk merangsang pelepasan glukosa yang tersimpan di hati sehingga dapat menyeimbangkan kekurangan glukosa dalam tubuh.

Menanggapi pelepasan glukosa, tubuh mengeluarkan insulin untuk menyeimbangkan kadar gula dalam tubuh.

Karena penderita diabetes mengalami penurunan produksi insulin atau ketidakmampuan insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi, glukosa darah tetap tinggi di dalam tubuh.

Glukosa darah puasa membantu menentukan diabetes dengan mengukur kadar gula. Memiliki kadar gula antara 100 hingga 125 mg / dL merupakan tanda pradiabetes sedangkan di atas 126 mg / dL atau lebih tinggi berarti diabetes.

Glukosa darah puasa di bawah 100 mg / dL dianggap normal. Menurut sebuah penelitian, konsumsi bubuk jahe selama 12 minggu (2 g per hari) secara signifikan dapat menurunkan glukosa darah puasa.

Selain itu, gula darah berkurang lebih cepat setelah empat jam ketika dosis 100-800 mg / Kg diambil.

Pengaruh Jahe Terhadap Sensitivitas Insulin

Sensitivitas insulin adalah penyebab utama diabetes tipe 2 karena di sini, tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik untuk mengubah glukosa menjadi energi.

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi jahe setiap hari (sekitar 3 g) selama delapan minggu dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin dengan mengurangi glukosa darah puasa dan hemoglobin terglikasi (HbA1c).

Baca Juga: Penghinaan Konten Parodi Lagu Indonesia Raya , Sebuah Akun YouTube MY Asean Dilaporkan ke Polisi

Bisakah Jahe Membantu Mencegah Komplikasi Diabetes?

Jawaban atas pertanyaan ini adalah ya. Jahe dapat membantu mencegah berbagai komplikasi diabetes seperti nefropati diabetik (penyakit ginjal), retinopati diabetik (penyakit mata), kardiomiopati diabetik (penyakit jantung), dan neuropati diabetik (kerusakan saraf). Berikut manfaat jahe untuk diabetes :

1. Jahe untuk nefropati diabetik

Neuropati diabetes adalah penyakit ginjal yang berhubungan dengan diabetes. Ini mempengaruhi sekitar 25-35 persen penderita diabetes yang berusia di bawah 30 tahun.

Neuropati diabetes dapat menyebabkan gagal ginjal kronis dan dapat menyebabkan kematian dalam 2-3 tahun.

Sebuah penelitian telah menunjukkan efek renoprotektif jahe, mirip dengan metformin, obat yang banyak digunakan untuk penderita diabetes.

Jahe membantu mencegah degenerasi sel ginjal dan dengan demikian, mencegah kerusakan ginjal akibat glukosa tinggi dalam tubuh.

2. Jahe untuk retinopati diabetik

Diabetes jangka panjang dapat menyebabkan retinopati diabetik atau kerusakan pada mata.

Glukosa darah yang berlebihan dapat mendorong pelepasan sitokin inflamasi (yang menyebabkan inflamasi) dan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru dari pembuluh yang ada).

Hal ini mengakibatkan kerusakan fungsional dan struktural pada berbagai bagian mata seperti retina.

Menurut sebuah penelitian, gingerol pada jahe memiliki aktivitas anti inflamasi dan antiangiogenik yang dapat membantu menurunkan glukosa darah dan mencegah kerusakan pembuluh retinal.

3. Jahe untuk kardiomiopati diabetik

Kardiomiopati diabetik merupakan penyebab utama kematian pada penderita diabetes. Sekitar 65 persen kematian akibat diabetes disebabkan oleh kelainan pembuluh darah atau gagal jantung.

Peradangan dan stres oksidatif adalah penyebab utama dari komplikasi tersebut. Jahe memiliki sifat anti-diabetes, anti-inflamasi dan antioksidan dan dapat digunakan sebagai alternatif terbaik dalam manajemen diabetes dibandingkan dengan terapi insulin.

Halaman:

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x