Hentikan! Ini Dampak Negatif Multitasking terhadap Kinerja Otak Kita

18 November 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi Multitasking /freepik.com

ZONABANTEN.comMultitasking merupakan istilah yang sering digunakan ketika kita melakukan beberapa pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Tidak sedikit dari yang kita melakukan multitasking dalam kehidupan sehari-hari.

Multitasking dilakukan karena dianggap lebih menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi pekerjaan. Bahkan bisa meningkatkan pencapaian kita karena melakukan lebih banyak pekerjaan dibandingkan orang lain.

Multitasking - untuk sebagian orang lainnya - terpaksa dilakukan karena tuntutan pekerjaan.

Baca Juga: Impian Tertunda Corona, Pemprov DKI Jakarta Melarang Selenggarakan Acara Tahun Baru Besar-besaran

Pekerjaan seperti juru masak, teknisi, pekerja kantor dan beberapa pekerjaan tertentu memaksa kita untuk melakukan multitasking.

Ketika multitasking, kita berarti membagi fokus kita pada dua atau lebih pekerjaan. Alhasil, otak kita bekerja lebih keras daripada yang seharusnya.

Hal ini akan berdampak buruk bagi konsentrasi dan daya ingat otak kita. Kita justru cenderung akan lebih mudah melupakan sesuatu.

Baca Juga: Tahap 3 BLT Subsidi Gaji Cair ke Rekening, Periksa Hal Ini! Jangan Sampai Gagal Ditransfer

Perlahan-lahan kita juga akan mudah terdistraksi pada hal lainnya. Karena pada saat kita melakukan satu pekerjaan, kita juga harus fokus pada pekerjaan lainnya.

Multitasking dalam jangka panjang  juga berpotensi mempengaruhi kondisi mental seseorang.

Kita akan lebih mudah stress akibat kecemasan yang ditimbulkan pada saat melakukan multitasking.

Baca Juga: Kamu Termasuk Penerima Bantuan Subsidi Upah? Ini Cara Mengeceknya

Kondisi itu bisa berlanjut menjadi kelelahan fisik sehingga kita lebih mudah sakit. Imunitas tubuh kita menjadi rendah akibat tingkat stress yang tinggi.

Dampak lain yang juga tak kalah mengejutkan adalah pengaruh multitasking pada kinerja IQ (Intelligence quotient) dan EQ (emotional intelligence) seseorang.

Pada salah satu penelitian yang dilakukan oleh Univesitas Stanford, menunjukan bahwa multitasking mempengaruhi penurunan daya ingat seseorang serta melemahkan kinerja IQ dan EQ seseorang.   

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022, Brazil Tekuk Tuan Rumah Uruguay 2 Gol Tanpa Balas   

Para pakar juga menyatakan bahwa multitasker atau orang yang melakukan multitasking, cenderung memiliki kinerja yang lebih buruk karena mereka kesulitan dalam mengatur pikiran mereka.

Melihat banyaknya dampak negatif dari adanya multitasking. Tujuan melakukan multitasking yang pada mulanya untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan justru terhambat.

Mau tak mau tingkat produktivitas kita menjadi semakin rendah.

Baca Juga: TREASURE Berhasil Menjual Lebih dari 700.000 Kopi Album Dalam 3 Bulan

Maka sebaiknya kita mengurangi atau bahkan berhenti melakukan multitasking. Fokus melakukan satu pekerjaan akan membuat kita lebih cepat selesai sehingga kita bisa lanjut melakukan pekerjaan lainnya.***

Editor: Julian

Sumber: neuroscience.stanford.edu

Tags

Terkini

Terpopuler