ZONABANTEN.com - Dalam sejarah Islam tentang kisah nabi-nabi, ada satu kejadian luar biasa tatkala Nabi Soleh berhasil menunjukkan seekor unta yang keluar atau lahir dari batu.
Namun, menanggapi kisah ini Gus Baha mengatakan bahwa hal itu sama sekali tidak aneh dan mustahil. Tidak ada sesuatu pun yang menjadikan fenomena itu tampak spesial dan berbeda dari kelahiran unta pada umumnya.
Melansir dari ceramah Gus Baha yang diunggah oleh kanal YouTube Santri Gayeng, Zona Banten akan menceritakan kembali kisah itu dan alasan pernyataan sang kyai.
Kisahnya terjadi saat seorang kafir menantang Nabi Soleh untuk menunjukkan kuasa Allah dalam bentuk mukjizat. Orang kafir itu spesifik meminta Nabi Soleh mengeluarkan unta dari batu.
Baca Juga: Wudhu Saat Haid, Tetap Sahkah? Begini Penjelasannya Menurut Ustaz Adi Hidayat
Nabi Soleh pun menuruti permintaan itu dan benar-benar mengeluarkan seekor unta dari bongkahan batu. Bukan hanya sang kafir, umat Nabi Soleh sendiri ikut terheran-heran melihat kejadian itu.
Mereka menganggap hal itu sangat luar biasa dan tidak mungkin dilakukan. Namun, Nabi Soleh dengan ringan bertanya kepada umatnya, “Mengapa kalian menganggap ini mustahil?”
“Memang apa bedanya ketika seekor unta keluar dari batu atau dari indukannya? Bukankah kita sebagai manusia sama-sama tidak turut campur dalam hal itu?
Ketika seekor unta lahir dari batu, kamu tidak ikut menciptakannya. Begitu pun ketika unta itu lahir dari induknya, kamu juga tidak ikut menciptakannya. Lalu apa bedanya?” kata Nabi Soleh.
Baca Juga: Jangan Diniatkan Menjadi Hafidz dalam Menghapal Al-Quran, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Begitulah kemudian Gus Baha menjelaskan, bahwa kejadian-kejadian semacam itu tidak ada bedanya, dan sama sekali tidak ada satu yang lebih spesial atau lebih hebat dari lainnya.
Gus Baha menuturkan betapa sifat manusia itu lucu, karena termakan tipu daya dunia, dan mulai menentukan mana hal yang mungkin dan mana yang mustahil, padahal semua itu di luar kuasanya.
“Manusia itu lucu. Sesuatu yang dia tidak bisa pun sok-sokan membedakan,” ujar Gus Baha dalam video ceramah tersebut.
Kemudian ia menambahkan, bahwa manusia sudah kena hijab atau penghalang, sehingga hanya mau mempercayai apa yang sudah biasa dilihatnya saja.
“Kalau telur menjadi ayam mungkin. Sapi keluar dari indukannya mungkin. Biji padi menjadi padi besar mungkin. Tapi kalau batu menjadi biji padi itu mustahil.
Padahal pada saat-saat (kejadian) yang dianggap mungkin itu, manusia tidak ikut memberi dan menciptakan,” kata Gus Baha.
Menurutnya, jika hendak konsisten, manusia seharusnya bisa mengakui bahwa memang ada kekuatan X yang menciptakan hal-hal yang tampak mustahil itu.
Juga, bahwa pengertian mustahil menurut manusia hanya karena sesuatu tidak sering dilihatnya, itu salah kaprah. Tidak ada satu hal pun yang mustahil jika Allah sudah berkehendak.***