Iklim yang Ekstrem Dapat Membuat Masalah Kesehatan Mental

2 Maret 2022, 17:52 WIB
Iklim yang Ekstrem Dapat Membuat Masalah Kesehatan Mental /Pixabay

ZONABANTEN.com - Sebuah penelitian dari AS mengungkapkan bahwa masalah kesehatan meningkat 0,5 persen ketika suhu rata-rata melebihi 30 derajat Celcius, dibandingkan dengan rata-rata sekitar 25 sampai 30 derajat Celsius. Pemanasan dalam 1 derajat Celsius selama lima tahun dikaitkan dengan peningkatan 2 persen masalah kesehatan.

Kondisi iklim yang ekstrem ternyata dapat membuat masalah kesehatan mental seperti depresi, stres traumatis akut, kecemasan, dan masalah tidur mulai dari yang ringan hingga terparah bahkan mungkin sampai rawat inap.

“Jalur di mana peristiwa iklim mempengaruhi kesehatan mental bervariasi, kompleks dan saling berhubungan dengan pengaruh non iklim lainnya yang menciptakan kerentanan,” tulis laporan dari kelompok kerja II The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), dilansir dari antaranews.com.

Baca Juga: 8 Tanaman yang Dapat Mengusir Ular, Nomor 5 Banyak yang Menanamnya

Studi tersebut menjelaskan bahwa berbagai peristiwa dan kondisi iklim akan berdampak buruk bagi kesehatan mental.

Laporan dari IPCC, dengan meningkatnya gelombang panas yang tidak tertahankan memperingatkan bahwa tidak menghilangakan emisi akan menyebabkan kerusakan serius untuk dunia terutama Asia Selatan.

“Paparan iklim mungkin langsung, seperti mengalami peristiwa cuaca ekstrim atau suhu tinggi yang berkepanjangan, atau tidak langsung, seperti konsekuensi kesehatan mental dari kekurangan gizi atau perpindahan,” tulis laporan tersebut.

Pada laporan tersebut juga menjelaskan bahwa pengaruh moderasi non iklim yang berkisar dari kepribadian individu serta kondisi yang sudah ada dari sebelumnya, dukungan sosial hingga ketidakadilan structural.

Sumber dari penelitian menjelaskan bahwa di negara Kanada, ditemukan bahwa dalam empat hari hubungan antara paparan panas rata-rata 28 derajat Celsius serta penerimaan rumah sakit yang besar untuk gangguan suasana hati dan perilaku, termasuk skizofrenia, mood serta gangguan neurotik.

Baca Juga: Suntik Vitamin atau Suplemen Oral, Mana yang Lebih Efektif? Ini Penjelasannya

“Bergantung pada latar belakang dan faktor kontekstual ini, peristiwa iklim serupa dapat mengakibatkan berbagai hasil kesehatan mental potensial, termasuk kecemasan depresi, stres, traumatis akut, gangguan stres pasca trauma, bunuh diri, penyalahgunaan zat, dan masalah tidur, dengan kondisi berkisar dari yang sifatnya ringan hingga yang memerlukan rawat inap,” tulis laporan tersebut yang disetujui 200 negara.

Sebuah tinjauan yang sistematis dari penelitian yang diterbitkan menggunakan metodologi dari 19 negara, peningkatan risiko bunuh diri yang terkait dengan kenaikan suhu sekitar 1 derajat Celsius.

“Studi lain menemukan kenaikan 1 derajat Celsius dalam suhu rata-rata bulanan selama beberapa dekade dikaitkan dengan kenaikan 2,1 persen dalam tingkat bunuh diri di Meksiko dan 0,7 persen kenaikan tingkat bunuh diri di AS,” tulis laporan tersebut.

Dengan mengamati dampak perubahan iklim atau hanya dengan belajar perubahan iklim terkait juga dapat terjadi dengan orang yang mengalami penurunan kesehatan mental. ***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler