Jika Mengalami Gejala Ini, Tandanya Perlu Ke Psikolog

12 Februari 2022, 18:25 WIB
Ilustrasi gejala orang yang harus pergi ke psikolog /Andre Moura/Pexels/ /

ZONABANTEN.com – Kesadaran akan mental health issue kini semakin meningkat di kalangan masyarakat.

Salah satu film yang mengangkat isu ini adalah ‘Kukira Kau Rumah’ yang kini sedang banyak diperbincangkan.

Film yang diperankan oleh Prilly Latuconsina dan Jourdy Pranata ini memberikan gambaran tentang bagaimana seorang penderita yang mengalami gangguan bipolar.

Tentu, masalah kesehatan mental tidak hanya bipolar saja, namun ada jenis lainnya juga.

Baca Juga: 7 dari 9 Member CRAVITY Positif Covid-19, Comeback Ditunda?

Self-awareness perlu dimiliki untuk mengetahui apakah sudah saatnya datang ke psikolog atau psikiater.

Terkadang mungkin ada sebagian orang yang masih bingung apakah kondisi yang dialami sudah harus dikonsultasikan kepada psikolog atau tidak.

Khawatir dengan kata orang, takut dikira gila, dan lainnya menjadi faktor penyebab orang-orang enggan datang ke psikolog.

Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, sehingga penting untuk mengetahui tanda-tanda perlu ke psikolog.  

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Akhirnya! Bulan Depan, Jepang Buka Akses Masuk Untuk Warga Negara Asing

Perlu dipahami bahwa curhat ke teman dan ke psikolog tidaklah sama baik dari respon maupun cara penanganannya. Jika mengalami gejala ini, tandanya kamu perlu ke psikolog.

1. Segala Hal yang Dirasakan Terlalu Intens

Semua orang tentu pernah mengalami stress dan hal itu adalah wajar dalam kadar tertentu. Stress dibutuhkan agar individu dapat bergerak dan berfungsi dalam kesehariannya.

Namun, tidak jarang stress yang dialami terasa berat hingga merasa overwhelm dan tidak bisa melakukan apa-apa.

Jika mengalami emosi marah, sedih, khawatir, dan berlebihan juga bisa menjadi tanda yang termasuk dalam kategori ini.

Merasakan emosi negatif sebenarnya adalah hal wajar, namun hal ini akan menjadi persoalan lagi ketika perasaan tersebut sering dan berkelanjutan.

Baca Juga: Quweenjojo Minta Maaf dan Sebut Tudingannya Tak Benar, Gofar Hilman: 9 Bulan Gua Berusaha Mencari Titik Terang

2. Lelah yang Berkepanjangan

Rasa lelah adalah sesuatu yang wajar dan tentu setiap orang pernah mengalaminya. Namun, lelah berkepanjangan bisa termasuk suatu masalah.

Lelah berkepanjangan yang dimaksud di sini seperti merasa kurang tidur padahal jam tidur sudah termasuk lama.

Bisa juga dalam bentuk perasaan susah untuk bangun tidur. Jika hal ini sudah mengganggu aktivitas keseharian, maka tidak ada salahnya untuk cek ke psikolog.

Baca Juga: DC Comics Keluarkan Cuplikan Ke-4 Filmnya, Nampak The Rock Dalam Kostum Black Adam

3. Mengalami Kehilangan

Konteks kehilangan yang dimaksud bisa dalam arti banyak hal. Baik karena kehilangan orang yang disayangi, putus cinta, atau dipecat dari pekerjaan.

Setiap orang pasti akan mengalami masa ini yang biasa disebut masa berduka atau grief.

Fase ini diawali dengan perasaan denial, marah, bargaining, kesedihan intens, hingga akhirnya bisa menerima situasi yang terjadi. Selama fase ini, grief biasanya dapat mengganggu aktivitas keseharian.

Namun, jika proses ini sudah membuat seseorang menjauh dari teman atau keluarga, bahkan sampai melakukan hal yang kurang baik, maka sudah saatnya untuk ke psikolog.

Baca Juga: 7 dari 9 Member CRAVITY Positif Covid-19, Comeback Ditunda?

4. Merasa Menjauh dari Kehidupan Sosial

Memang setiap orang membutuhkan waktu sendiri apalagi untuk mereka yang memiliki kepribadian introvert.

Tetapi, lain ceritanya dengan interaksi bersama keluarga atau teman-teman dekat yang sebelumnya interaksi dengan mereka adalah suatu kesenangan.

Jika sudah mulai merasa beban dan stress saat berinteraksi dengan orang-orang terdekat, maka tidak ada salahnya untuk cek ke psikolog.

Baca Juga: Saerom Fromis_9 Dikecam Netizen, Akibat Ucapkan Komentar Ini Ketika Live

5. Menggunakan Barang Berbahaya Sebagai Cara Melarikan Diri

Barang berbahaya yang dimaksud di sini bisa berupa alkohol atau obat-obatan terlarang seperti narkoba. Penggunaan barang-barang tersebut adalah cara yang salah untuk mengatasi masalah.

Kemungkinannya akan tinggi untuk melakukannya lagi ketika dihadapkan dengan masalah lainnya.

Sehingga lama-lama akan merasa dependen atau ketergantungan terhadap barang-barang tersebut.

Ketergantungan terhadap barang berbahaya ini sudah termasuk ke dalam substance abuse sehingga harus mendapatkan penanganan khusus.

Baca Juga: 12 Tanda Bahwa Kamu Mengalami Pengabaian dalam Pernikahan

6. Ingin Mengembangkan Diri

Datang ke psikolog bukan hanya untuk mendapatkan solusi atas masalah hidup yang dialami.

Tapi, kamu juga bisa berkonsultasi ke psikolog untuk mengembangkan diri dan mengetahui potensi yang dimiliki.

Contohnya untuk perencanaan karir, bagaimana bisa berkomunikasi dengan pasangan, dan lainnya.

7. Kepikiran untuk Mengakhiri Hidup

Kondisi ini merupakan poin utama yang menjadi tanda bahwa kamu harus segera ke psikolog.

Baca Juga: 7 Hal yang Harus Dilakukan Agar Pernikahan Tidak Berakhir dengan Perceraian

Jika sudah mulai kepikiran untuk mengakhiri hidup, maka itu sudah menjadi warning dan sebaiknya segera berkonsultasi ke orang yang tepat.

Datang ke psikolog bukan berarti gila atau punya masalah saja. Siapapun bisa datang berkonsultasi untuk mendapatkan saran demi kebahagiaan hidupnya.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: YouTube Satu Persen - Indonesian Life School

Tags

Terkini

Terpopuler