ZONABANTEN.com - Bagi kalian para pecinta photography tanah air, pastinya dipusingkan dengan kasus Covid-19 yang belakangan ini semakin meningkat di Indonesia.
Tapi tenang saja, bagi kalian para pecinta seni photography, kalian masih bisa tetap berkarya meski hanya di dalam rumah dengan alat seadanya saja.
Jadi buat kalian para pecinta photography yang belum bisa keluar rumah untuk menyalurkan hobi kalian itu, kalian bisa coba salah satu genre fotografi yang satu ini, Toy Photography.
Toy Photography itu sendiri adalah sebuah genre seni fotografi yang menjadikan sebuah mainan sebagai objek utamanya.
Baca Juga: Maraknya Praktik Pinjaman Online Ilegal, Mahfud MD: Tidak Ada Toleransi!
Genre Toy Photography sendiri sejatinya adalah hal yang lumayan baru di dalam dunia fotografi itu sendiri.
Genre ini belakangan mulai berkembang dan cukup populer di kalangan para pecinta seni fotografi.
Meski pada dasarnya genre Toy Photography ini adalah sebuah genre fotografi yang mengambil mainan sebagai objek utama nya.
Namun, nyatanya genre yang satu ini bukanlah hanya sekedar teknik memfoto mainan semata.
Baca Juga: 6 Diet Terbaik untuk Kesehatan Jantung, Jaga Sejak Dini
Tetapi genre Toy Photography juga menyisipkan sebuah cerita atau kisah ke dalamnya.
Cerita atau kisah di dalam genre ini sendiri bisa diambil dari cerita asli dari mainan itu sendiri atau pun cerita buatan oleh sang fotografer itu sendiri.
Melalui Toy Photography para fotografer bisa mengeksplorasi ide-ide kreatif mereka untuk dijadikan sebuah karya seni meski hanya dengan peralatan seadanya dan di dalam rumah saja.
Untuk alat-alatnya sendiri terbilang cukup simpel.
Dengan hanya bermodal kamera, action figure atau mainan lainya, dan beberapa pencahayaan, para fotografer sudah bisa membuat sebuah karya fotografi yang ciamik dan juga memiliki cerita di dalamnya.
Baca Juga: BUG iOS 15, Apple Perkenankan Rekam Percakapan Lewat Siri
Kunci dalam Toy Photography pada dasarnya adalah sama seperti teknik fotografi pada umumnya, yaitu cahaya.
Karena pada dasarnya fotografi adalah sebuah seni menangkap cahaya.
Bagi kalian yang tidak memiliki pencahayaan yang cukup, kalian bisa menggunakan cahaya matahari langsung sebagai sumber cahaya utama nya.
Jika dirasa kurang atau tempat yang kalian pakai tidak cukup memiliki cahaya matahari, maka dapat menggunakan senter, atau pun flash dari smartphone masing-masing sebagai sumber cahaya utama.
Baca Juga: Suzy Akan Comeback Sebagai Penyanyi Setelah 4 Tahun
Sebaliknya, jika ruangan kalian terdapat banyak cahaya matahari yang masuk, dan merasa cahaya itu berlebihan, kalian bisa mengatur intensitas sinar matahari yang ingin kalian gunakan dengan jendela atau dibiaskan dengan tirai.***