ZONABANTEN.com - Bullying pada anak adalah perilaku yang sering terjadi tetapi tidak boleh dianggap biasa.
Korban bullying seringkali mengalami depresi dan tak jarang menjadi trauma berkepanjangan. Beberapa di antaranya bahkan berakhir pada upaya balas dendam atau bunuh diri.
Sebagai orang tua, tentu kita tidak ingin anak mengalami bullying. Tetapi terkadang anak sangat pandai menyembunyikan permasalahan yang ia alami sehingga orang tua menjadi tidak tahu.
Baca Juga: Hati-hati! Perubahan Kulit Bisa Jadi Tanda Jika Anda Terkena Kanker Payudara, Simak Penjelasannya
Maka dari itu, orang tua harus cerdas agar dapat membaca permasalahan pada anak. Ini mungkin bisa menjadi upaya penyelamatan anak terhadap trauma yang serius.
Menurut Child Mind Institute, orang tua terkadang perlu bertingkah seperti reporter pada anak. Ini untuk mengetahui apakah anak mengalami hari yang buruk bersama teman-temannya.
Jika anak memberitahu bahwa mereka mengalami penindasan, cobalah mencari beberapa fakta dengan memberi beberapa pertanyaan.
Misalnya, “berapa anak yang ada disekitarmu, ketika mereka mengatakan hal (hal buruk) itu padamu?”, “apakah mereka adalah anak-anak yang populer?”, “Apa yang dilakukan oleh anak-anak lainnya?”.
Baca Juga: Film Adaptasi Komik Maiko House akan Dibuat oleh Sutradara Shoplifters
Pertanyaan-pertanyaan ini akan memberikan gambaran terbaik tentang kejadian itu. Dan jika ini terjadi 2 hingga 3 kali, campur tangan orang tua mungkin diperlukan di dalamnya.
Menghubungi seorang guru yang bertanggungjawab atau kepala sekolah mungkin dapat membantu permasalahan anak. Tetapi sebaiknya dapatkan dahulu izin dari anak yang bersangkutan.
Tetapi jika guru dan kepala sekolah tidak cukup cooperative, menyingkirlah dan katakan bahwa ini adalah pilihan jika segalanya akan menjadi lebih buruk.
Untuk mencegah agar bullying tidak benar-benar terjadi pada anak, orang tua harus mempersiapkan anak pada kemungkinan itu.
Baca Juga: Berikut Ini 7 Hal yang Selalu Orang Baik Lakukan Setiap Harinya, Hingga Menuai Pujian
Orang tua harus mengajari anak untuk berani berkata “Hei, jangan bicara seperti itu padaku”, dan ini akan membuat anak terlihat memiliki kekuatan.
Orang tua juga dapat menyarankan anak untuk berbicara pada teman-temannya tentang cara menangani pembulian. Teman biasanya akan setuju dan saling mendukung satu sama lain.***