Kenapa Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat Daripada Pergi? Simak Penjelasannya

2 Desember 2021, 19:42 WIB
Fakta atau bukan, perjalanan pulang terasa lebih cepat daripada pergi? /Pexels

ZONABANTEN.com - Jika pernah merasakan perjalanan pulang lebih cepat dari perjalanan pergi, padahal jarak perjalanan yang dilalui sama persis, rasa itu merupakan hal yang normal bagi manusia.

Sudah banyak peneliti yang mencoba mengamati fenomena ini, dan mereka biasa menyebutnya dengan istilah ‘return trip effect’. Informasi ini ZONABANTEN.com lansir dari unggahan vidoe akun YouTube Kok Bisa?, pada tanggal 2 Desember 2021.

Walau terasa cepat, perjalanan pada saat pulang faktanya tidak benar-benar lebih cepat dari perjalanan pergi.

Baca Juga: UPDATE! Korban Tewas dalam Kebakaran Gedung Cyber Jakarta Selatan Bertambah Jadi 2 Orang

Faktanya itu semua hanya ada di otak manusia.

Saat orang sedang melakukan perjalanan pergi atau berangkat, otak manusia akan lebih cenderung fokus untuk mencerna rute dan objek yang kita temui sepanjang jalan.

Ketika otak sedang ada di fase fokus, persepsi otak manusia terhadap waktu juga akan otomatis akan terasa lebih lama.

Contoh hal ini sering terjadi pada peristiwa anak sekolah yang otak dan pikirannya sudah tidak fokus terhadap pelajaran matematika di ruang kelas, mereka akan merasa seakan-akan waktu berjalan begitu lama dan lambat.

Baca Juga: Langkah Pram/Yere di BWF World Tour Finals Dihentikan Ganda Malaysia

Sedangkan saat pulang, jika orang melewati jalan yang sudah dilewati sebelumnya, otak kita sudah lebih familiar dan tak perlu lagi bekerja keras untuk fokus, sehingga persepsi otak manusia terhadap terhadap waktu otomatis terasa lebih cepat pula.

Oleh karena itu, sebuah penelitian di Selandia Baru menemukan bahwa fenomena ini lebih sering terjadi ketika manusia bepergian ke tempat baru yang belum dikenal sebelumnya karena otak kita mencoba lebih fokus.

Sedangkan di tempat yang sudah kita kenal atau lalui tiap hari, peristiwa ini lebih jarang terjadi.

Di Sisi lain ada pendapat yang mengatakan bahwa fenomena return trip effect disebabkan karena saat pergi, pasti manusia memiliki ekspektasi waktu untuk tiba.

Baca Juga: 7 Tanda Saat Seorang Pria Benar-benar Mencintai Anda, Jangan Biarkan Pergi!

Nyatanya saat di jalan pergi seringkali kita menemui banyak hal yang membuat khawatir, menyebabkan orang akan terus mengecek target waktu dan membuat efek psikologis bahwa perjalanan menjadi terasa lebih panjang.

Sebaliknya ketika berada orang berada di perjalanan pulang akan terasa lebih pendek karena orang seringkali tak merasa terbebani lagi dengan ekspektasi waktu untuk tiba di tujuan.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: YouTube Kok Bisa

Tags

Terkini

Terpopuler