Mimpi Sering Jadi Kenyataan? Hitung Lewat Tiga Gerbang Titiyoni, Gondoyoni, Puspo Tajem Menurut Primbon Jawa

18 Oktober 2021, 20:54 WIB
Ilustrasi Bermimpi saat Tidur /Pexels @lon lach

ZONABANTEN.com -  Primbon Jawa adalah sebuah kitab warisan dari leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dengan alam semesta.

Primbon Jawa ditulis dengan tujuan sebagai pedoman untuk menentukan sikap dan tindakan dalam suatu kehidupan.

Primbon Jawa bukanlah berarti sebuah ramalan yang menebak secara mutlak kejadian yang akan datang, namun leluhur Jawa terdahulu telah melakukan riset yang berdasarkan ilmu titen dan pengalaman, baik pengalaman spiritual maupun pengalaman fisik dalam menulis Primbon Jawa tersebut.

Baca Juga: 7 Weton Lelaki Paling Setia Menurut Primbon Jawa, Wanita Jangan Sampai Salah Pilih!

Jadi Primbon Jawa hanyalah pedoman untuk kehidupan dan bukan sebuah ramalan atau sejenisnya.

Tidak hanya weton, dalam Primbon Jawa juga dituliskan bagaimana cara untuk menghitung arti mimpi yang terbagi menjadi tiga.

Mimpi adalah upaya bawah sadar untuk selalu terhubung dan mengingatkan otak sadar terhadap apa yang sedang dan akan terjadi.

Bawah sadar manusia tidak mengenal bahasa verbal, kecuali hanya mengenal bahasa simbol.

Baca Juga: Hiroshi Ono, Desainer Pac-Man, Tutup Usia di Umur 64 Tahun

Menurut Primbon Jawa ada tiga gerbang mimpi yang akan dilalui ketika orang sedang mengalami mimpi pada alam bawah sadar manusia.

Tiga gerbang mimpi menurut Primbon Jawa adalah seperti berikut, dilansir dari Ringtimes Bali Menghitung Makna Mimpi Melalui Primbon:

1. Titiyoni

Titiyoni bermakna bahwa mimpi pada alam bawah sadar yang sedang dialami oleh manusia adalah hanya sekedar bunga tidur.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Sudah Cair? Begini Nasib Pemilik Rekening Swasta

Mimpi ini tidak memiliki arti ataupun pertanda tertentu yang dibawanya untuk yang mengalaminya. Waktu terjadinya mimpi ini adalah antara waktu pagi, sore, dan menjelang malam.

Hal ini dikarenakan otak manusia sedang berada dalam gelombang frekuensi Alfa. Dalam primbon Jawa frekuensi Alfa ini disebut sebagai Luyup-Luyuping Aluyup atau keadaan setengah sadar.

Untuk anda yang mengalami mimpi ketika tidur pada tiga waktu tersebut dan ingin mengetahui artinya maka anda tidak perlu khawatir karena itu hanyalah bunga tidur belaka.

Baca Juga: Kabar Baik! Anime Kingdom akan Melanjukan Season ke-4

2. Gondoyoni

Gondoyoni memiliki makna bahwa mimpi yang dialami bisa jadi nyata dan bisa juga tidak menjadi nyata.

Mimpi pada waktu Gondoyoni bisa saja berarti bisa saja juga tidak memiliki arti apa-apa.

Waktu terjadinya Gondoyoni adalah antara waktu pertengahan malam hingga dini hari.

Pada saat waktu tersebut, otak manusia tengah berada dalam keadaan gelombang Theta.

Dalam kondisi ini akan terhubung dengan emosi-emosi daya ingat dan navigasi ruang.

Maka dari itu, saat mimpi pada waktu ini sering susah untuk diingat dan sering muncul sebagai nglindur dimana tubuh kita bergerak mengikuti emosi.

Baca Juga: 5 Amalan Saat Turun Hujan, Salah Satunya Doa Akan Dikabulkan

3. Puspo Tajem

Puspa Tajem bermakna bahwa mimpi yang dialami bisa menjadi kenyataan dan kebanyakan merupakan sebuah firasat atau pertanda tentang sesuatu hal.

Waktu terjadinya Puspa Tajem adalah antara waktu menjelang pagi, yaitu dini hari hingga subuh.

Dalam kondisi ini, otak manusia berada dalam frekuensi Delta atau Deep Sleep, yaitu di mana kondisi kesadaran turun di titik terendah dan bawah sadar akan muncul secara dominan pada titik tertinggi.

Baca Juga: Menpora Sampaikan Maaf Terkait Bendera Indonesia yang Tak Berkibar di Thomas Cup 2020

Saat kondisi Puspa Tajem ini, bawah sadar kita sedang membangun nasib kita di masa depan. Hingga pada waktu Puspa Tajem ini sering dianjurkan untuk sembahyang.

Ketika masuk gelombang Delta Puspa Tajem ini apa yang kita katakan kemungkinan besar akan terjadi, hal ini seperti sebuah ucapan doa.

Sedangkan untuk hitungan mimpi menurut Primbon Jawa ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Sasmitaningroh

Baca Juga: Anime Zombieland Saga akan Mendapatkan Adaptasi Live-Actionnya!

 Yaitu mimpi nyata yang terjadi pada diri kita sendiri.

2. Daradasih

Yaitu mimpi nyata yang terjadi pada diri sendiri juga akan terjadi pada orang yang diimpikan.

3. Cakrabawa

Yaitu mimpi nyata yang akan terjadi pada diri sendiri dan orang yang diimpikan dengan waktu kejadian yang tentu.

Baca Juga: Profil dan Biodata Direktur Indomaret Yan Sebastian yang Meninggal Dalam Kecelakaan di Tol Cipularang

Contoh : Mimpi siang atau malam sama saja hari Senin Pahing (Senin : 4, Pahing : 9 = 13) berarti 13 kalau dihitung akan ketemu mimpi Sasmitaningroh

Itulah tadi tiga gerbang arti mimpi dan hitungan mimpi menurut primbon Jawa yang dapat anda hitung untuk memaknai arti mimpi anda. Semoga senantiasa dikaruniai hal-hal baik.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Ringtimes Bali

Tags

Terkini

Terpopuler