Yuk, Kenali Anosmia, Gejala Awal pada Covid-19

9 September 2021, 06:05 WIB
Ilustrasi Virus Corona /

ZONABANTEN.com - Sejak awal kemunculannya pada akhir 2019 silam, covid-19 menjadi topik pembahasan yang tak pernah bosan dibicarakan.

Pada sebagian besar kasus, Anosmia menjadi salah satu gejala awal covid 19.

Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui tentang anosmia.

Tindakan tersebut dilakukan sebagai anstisipasi kita dalam melawan covid-19.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Film Inspiratif tentang Perjuangan Tokoh-tokoh Nasional, dari Minke sampai Kartini 

Apa itu anosmia?

Anosmia merupakan hilangnya kemampuan untuk mencium dalam jangka waktu sementara atau permanen.

Anosmia bukan tergolong penyakit yang membayakan, namun kondisi tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Penderita anosmia tidak akan mencium bau apapun. Hal tersebut juga berdampak pada indra perasanya.

Akibatnya, seseorang kehilangan nafsu makannya.

Pada beberapa kasus, anosmia juga dapat mengakibatkan penderitanya mengalami depresi.

Baca Juga: Mengapa Pasangan Gancet Bisa Meninggal? Ternyata Ini Cara Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan

Penyebab Anosmia

Penyebab umum anosmia yaitu disebabkan oleh penyumbatan atau pembengkakan pada rongga hidung.

Namun, terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan anosmia, sebagai berikut:

- iritasi pada selaput lendir

Penyebab utama anosmia ialah iritasi pada selaput lendir yang melapisi hidung.

Hal tersebut biasanya disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti alergi, pilek, dan sinus.

Baca Juga: TERKINI Kasus Sebaran Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta 8 September 2021, Angka Pasien Sembuh Terus Naik 

- Kerusakan saraf atau otak

Anosmia dapat terjadi karena terdapat reseptor dalam hidung yang mengirimkan informasi dari saraf ke otak mengalami gangguan.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

 - Usia tua

 - Pengaruh obat-obatan, ,meliputi antibiotik, antidepresan, obat jantung, dan lain sebagainya.

 - Cedera otak atau kepala

 - Terpapar bahan kimia

 - Efek samping terapi, biasanya radiasi untuk kanker leher.

Baca Juga: Sinopsis Anime Love Live! Superstar!! Gapai Mimpi Menjadi School Idol Bersama Lima Gadis SMA Yuigaoka

 - Penyakit neurodegeratif, diantaranya penyakit alzheimer, parkinson, dan sklerosis lateral amiotrofik.

 - Kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes dan epilepsi

- faktor genetik

Selain disebabkan oleh kedua faktor tersebut, anosmia juga dapat diturunkan secara genetik.

Meskipun kasus ini jarang terjadi, namun terdapat sejumlah orang yang dilahirkan tanpa indra penciuman.

Baca Juga: Negara Tetangga Ramai Peningkatan Kasus Covid-19, Indonesia Menurun, Wamenkes: Vaksinasi Bukan Game Changer! 

Cara Mengatasi Anosmia

Anosmia dapat diatasi dengan dua cara, yaitu secara alami dan melalui pengobatan

- Secara Alami

Anosmia dapat diatasi secara alami melalui pelatihan penciuman.

Tujuan dari pengobatan tersbut ialah melatih indra penciuman kita agar berfungsi seperti semula.

Baca Juga: Waspada! BMKG Informasikan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 9 Septemaber 2021 di Beberapa Wilayah Ini 

- Melalui Pengobatan

Anosmia juga dapat diatasi dengan menggunakan sejumlah obat-obatan, seperti antihistamin, antibiotik, dan semprotan hidung steroid.

Namun, penggunaan obat-obatan tersebut sebaiknya disertai dengan resep dokter.

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping yang dapat membahayakan tubuh.

Apabila anosmia tidak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk melakukan serangkaian pemeriksaan. ***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler