Terisolasi Bersama Pasangan di Rumah Akibat Pandemi, Hati-Hati! Kondisi Ini Rawan Perselingkuhan

4 Februari 2021, 13:38 WIB
Ilustrasi Berselingkuh /Freepik

ZONA BANTEN - Pandemi Covid-19 masih terus berlanjut hingga sekarang, entah kapan berakhirnya. Wabah virus corona telah merenggut jutaan nyawa manusia di berbagai belahan dunia. Kondisi ini memaksa kita untuk melakukan isolasi mandiri di rumah mengikuti arahan protokol kesehatan sebagai upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Dilansir sari Daily Star, kebijakan lockdown yang diambil pemerintah di berbagai negara membuat orang-orang terisolasi di rumah selama berminggu-minggu, tak dapat dipungkiri rasa bosan pasti datang.

Kebijakan lockdown bukan hanya berdampak pada aktivitas sehari-hari, tapi juga berpengaruh pada dinamika pasangan. Tentu hal ini sangat berbahaya, terutama bagi Anda yang sudah menikah.

Baca Juga: Suppose a Kid from the Last Dungeon Boonies Moved to a Starter Town, Anime Komedi yang Penuh Kejutan

Salah satu dampak negatif dari lockdown adalah naiknya tingkat perselingkuhan. Pemicunya adalah rasa frustrasi akibat terjebak dengan pasangan di dalam rumah selama berminggu-minggu membuat beberapa orang memilih berselingkuh lewat situs kencan online.

Hal itu benar-benar terjadi di Inggris. Setelah dua minggu melakukan lockdown, tingkat aktivitas di situs perselingkuhan, salah satunya IllicitEncounters.com dikabarkan naik 15%.

IllicitEncounters.com adalah situs kencan yang dikhususkan untuk orang-orang yang ingin menikah, situs ini juga melaporkan adanya peningkatan anggota laki-laki sebanyak 18% dan anggota perempuan sebanyak 12%.

Baca Juga: Dugaan Bungkam Jurnalisme Terkait Protes Anti-Pemerintah, Rusia Penjarakan Wartawan yang Singgung Demokrasi

Setelah diselidiki, hal ini disebabkan karena isolasi mandiri dan krisis Covid-19 telah membuat pelaku perselingkuhan melihat kelemahan yang ada dalam hubungannya, serta menginginkan hal baru.

Hal ini juga dibenarkan oleh Jessica Leoni, pakar di balik situs IllicitEncounters.com, bahkan menurutnya tingkat perselingkuhan dan seks akan meningkat drastis.

"Perselingkuhan meningkat karena rasa frustrasi terjebak di rumah. Mereka bertengkar dengan pasangan hidup mereka dan ingin hubungan yang baru. Kami juga melihat naiknya penggunaan Skype dan Facetime untuk berselingkuh serta melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang baru," kata Leoni.

Baca Juga: 6.000 Tenaga Kesehatan Menjadi Target, Vaksinasi Tenaga Medis Tahap Pertama Sudah Dimulai

Baca Juga: Proud Boys Masuk dalam Daftar Organisasi Teroris Setara Al Qaeda Pasca Serangan ke Gedung Capitol

Tapi di sisi lain, krisis Covid-19 juga membantu orang-orang yang terjebak di hubungan tidak bahagia untuk menyadari pentingnya memulai hal baru.

Leoni juga memprediksi tingkat perceraian akan ikut naik begitu kebijakan lockdown dan isolasi diri selesai diterapkan. "Tingkat perceraian ada pada titik terendah selama 50 tahun sebelum krisis ini dimulai. Namun, tingkat perceraian pasti akan meningkat sebagai respons krisis ini," ujarnya.

Selain itu, krisis Covid-19 juga telah memicu peningkatan stres yang merupakan salah satu penyebab utama rusaknya sebuah hubungan.

"Tanpa adanya kesempatan untuk mengalihkan perhatian dan kesempatan untuk bertemu teman-teman akibat isolasi diri, pasangan akan menyadari betapa sedikitnya hal yang bisa mereka bicarakan," kata Leoni.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler