Baca Juga: Kemarau Belum Berakhir, Sekda Kabupaten Tangerang: Distribusi Air Bersih Tak Boleh Berhenti
Hal ini dilakukan karena tentu tukang batu pada masa itu tidak seperti tukang batu pada masa sekarang, yang mana profesi ini merupakan penting dan terhormat.
Berbagai benteng, kastil, katedral, dan bangunan besar lainnya pada masa itu didirikan oleh para perkumpulan tukang batu ini.
Titik Balik
Sebagai tukang batun profesi ini tentu tidak dapat bertahan lama karena permintaan pembangunan bangunan besar mulai berkurang seiring perkembangan waktu.
Mereka pun harus mencari cara untuk tetap dapat bertahan, salah satunya dengan mengizinkan perekrutan para pekerja non-batu.
Baca Juga: Hari Pangan Sedunia 2023, DKP Kota Tangerang Bagi-Bagi Pohon Cabai dan Ikan Nila Gratis
Penarikan minat pun diubah, dimana mereka mulai menjual legenda, isu jabat tangan rahasia, dan aspek clubhouse privat dari pondok-pondok untuk menarik perhatian.
Pada akhirnya berbagai orang mulai tertarik, termasuk para alkemis, filsuf semu, pembangkang politik, non-konformis agama, dan lain sebagainya.