Apa Itu KAWS HOLIDAY yang Dipamerkan di Candi Prambanan? Berikut Ulasannya

- 19 Agustus 2023, 13:54 WIB
Apa itu KAWS HOLIDAY yang dipamerkan di Candi Prambanan? Berikut ulasannya.
Apa itu KAWS HOLIDAY yang dipamerkan di Candi Prambanan? Berikut ulasannya. /TikTok @rcmnd4u
ZONABANTEN.com - Pada 18 Agustus 2023, KAWS yang bernama asli Brian Donelly resmi memamerkan karyanya di pelataran Candi Prambanan. Pameran KAWS ini mengundang perhatian publik.
 
Keunikan desain karya KAWS membuat publik menjadi penasaran. Lalu apa sebenarnya KAWS HOLIDAY yang dipamerkan di pelataran Candi Prambanan tersebut? Berikut penjelasan mengenai KAWS HOLIDAY yang saat ini viral dibicarakan warganet.
 

Arti KAWS HOLIDAY 

KAWS atau Brian Donelly adalah salah satu seniman yang berasal dari Amerika Serikat. KAWS merupakan nama samaran dari sang seniman. Karya-karya Brian Donelly atau KAWS biasanya dapat dijumpai di produk fashion maupun pameran seni unik.
 
Seni memiliki kemampuan untuk berbicara dengan jiwa dan menyentuh hati manusia dari berbagai latar belakang. Hal itulah yang dilakukan KAWS dalam menciptakan karya seninya.
 
Karya KAWS dikenal dengan gaya uniknya yang memadukan seni jalanan dan elemen budaya pop. Selama ini, KAWS telah menciptakan dampak yang signifikan dalam dunia seni kontemporer.
 
 

Asal Mula dan Karir Awal KAWS

Lahir pada tahun 1974 di New Jersey, KAWS tumbuh di atmosfer yang kental dengan pengaruh seni jalanan dan budaya pop. 
 
Karir seninya dimulai pada akhir 1990-an ketika ia mulai mengecat dinding-dinding New York dengan karyanya yang khas, termasuk karakter wajah mirip kartun dengan mata besar. 
 
KAWS tidak hanya memadukan gaya seni jalanan tradisional dengan elemen-elemen pop, tetapi juga menciptakan sosok yang menjadi identifikasi visualnya.
 
Pada tahun 2018, ia mulai mengadakan tur pameran seninya di berbagai negara, dan nama turnya ini adalah KAWS HOLIDAY.
 
KAWS sudah berkeliling di sembilan negara, yaitu Seoul, Hongkong, Tokyo, Bristol, Singapura, Gunung Changbai, Melbourne, dan kini karyanya juga dipamerkan di pelataran Candi Prambanan, Indonesia.
 
Karya-karya seni KAWS akan membuat setiap pengunjung yang melihatnya terpesona, karena adanya perpaduan antara arsitektur kuno dengan seni kontemporer.
 
 

Karya dan Pengaruh

Salah satu karya yang membuat KAWS dikenal luas adalah karakter yang diberi nama Companion. Dalam bentuk patung atau gambar, Companion menjadi ikon yang menggambarkan isolasi dan kerentanannya dalam dunia modern. 
 
Mata besar yang ekspresif dan bentuk tubuh yang sederhana menciptakan kesan universalitas dan empati yang menghubungkannya dengan banyak orang.
 
KAWS juga sering mengambil karakter ikonik dari budaya pop, seperti Mickey Mouse dan SpongeBob Squarepants serta memberikan sentuhan personal dengan menggabungkannya dengan gaya visual yang khas. 
 
Ini menciptakan dialog antara masa lalu dan sekarang serta memberikan penghargaan pada pengaruh budaya pop dalam kehidupan kita.
 
Perjalanan KAWS dari seni jalanan ke galeri pameran merupakan contoh perubahan dinamika seni kontemporer. Karya-karya KAWS telah dipamerkan di galeri terkemuka di berbagai negara, menarik perhatian kolektor seni dan penggemar seni dari berbagai latar belakang. 
 
 
Seiring dengan popularitasnya yang terus menanjak, harga karya-karya KAWS pun meroket di pasar seni. KAWS bukan hanya seniman, tetapi juga desainer yang berkolaborasi dengan merek-merek terkenal. 
 
Ia menciptakan desain sepatu, pakaian, mainan, dan aksesori yang menjadi buruan para kolektor dan pecinta mode. Dengan menciptakan barang-barang yang merangkul gaya hidup modern, KAWS memperluas dampaknya ke dalam berbagai aspek budaya kontemporer.
 
Melalui karyanya yang unik dan inovatif, KAWS telah menciptakan jembatan antara seni jalanan dan budaya pop, memadukan elemen-elemen yang kontras menjadi karya kontemporer yang kuat. 
 
Kehadirannya tidak hanya dirasakan di dunia seni, tetapi juga dalam budaya populer dan dunia mode. Dengan melihat perjalanan kreatifnya, kita dapat menghargai bagaimana seni dapat menjadi medium yang kuat untuk menyatukan manusia melintasi batas-batas budaya dan lingkungan.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: TikTok @accelistlenteraindonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x