Network
Baca Juga: 50 Tahun jadi Malapetaka, 'Gerbang Neraka' Turkmenistan Segera Ditutup, Presiden Ungkap Hal Ini
“Jadi sebenernya impian Capadoccia hadirnya setelah hunting tentang balon udara. Jadi intinya keinginan dari kecil itu sebenernya naik balon udara. Di udara warna-warni balon itu kayaknya cantik banget. Waktu searching yang keluar Capadoccia,” ungkap Mommy ASF saat ditanya kenapa Capadoccia jadi impiannya.
Mommy ASF juga menceritakan bagaimana awal mula ‘Layangan Putus’ menjadi viral.
Awalnya dia menulis di sebuah komunitas di Facebook dan tidak menyangka menjadi sangat ramai hingga akhirnya harus di-take down.
Setelah tulisannya viral, para penerbit pun berdatangan dan mendekati Mommy ASF agar tulisannya bisa menjadi sebuah karya komersil. Salah satu yang paling getol mengejarnya adalah MD.
Awalnya ‘Layangan Putus’ akan diangkat sebagai film layar lebar, namun karena tertabrak pandemic filmnya harus pending. Film tersebut rencananya akan terangkat based on novel.
Baca Juga: Wajib Tahu! Perbedaan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran dalam Rancangan Penelitian
Saat animo bioskop masih fluktuatif, malah versi serial yang naik terlebih dahulu.
Mommy ASF mengaku bahwa proses kreatif dalam serial tersebut tidak melibatkan dirinya. Meskipun diminta untuk membuat narasi kecil untuk Kinan, namun Dokter Echa tidak tahu apakah terpakai atau tidak.
“Kalau untuk yang di buku sendiri mungkin esensialnya yang sama dengan versi serialnya itu menduanya. Tapi kalau yang di serial lebih diangkat dan kental dengan perselingkuhan. Sedangkan di novelnya tidak ada perselingkuhan, lebih ke mendua namun karena poligami,” jelas Mommy ASF.
