Network
ZONABANTEN.com - Kasus dugaan pencemaran nama baik yang menjerat artis Shandy Aulia sudah sampai tahap pemeriksaan, dan dalam pemeriksaan tersebut, Shandy dicecar 17 pertanyaan. Kasus pencemaran nama baik tersebut berdasarkan laporan seorang perawat bernama Laura Aprilya.
"Intinya, hari ini kami mendampingi klien kami Shandy Aulia untuk menjalani pemeriksaan di Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, klien kami diperiksa dengan 17 pertanyaan," kata kuasa hukum Shandy, Sandy Arifin kepada wartawan, pada hari Kamis, 27 Januari 2022.
Meski enggan menjelaskan tentang 17 pertanyaan yang ditanyakan pada kliennya, namun Sandy memastikan bahwa kehadiran Shandy Aulia merupakan bentuk ketaatan hukum sebagai warga negara Indonesia.
Baca Juga: Hukuman Seungri Dikurangi di Sidang Banding
Dalam pemeriksaan tersebut, Sandy menyebut kliennya melampirkan sejumlah barang bukti seperti rekaman suara hingga screenshot foto.
"Tentunya bukti screenshot dan juga beberapa rekaman sudah disampaikan Shandy ke penyidik, semoga bisa dipelajari," tukas Sandy.
Diberitakan sebelumnya, Laura melaporkan Shandy Aulia dan ibunya, Elsye Dopong ke Bareskrim Polri pada 27 Agustus 2021 atas kasus dugaan pencemaran nama baik dengan sangkaan pasal 27 Ayat 3 UU ITE. Kekinian kasus itu dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Resmi Lantik MUI Banten, K.H Miftahul Akhyar Berharap MUI Pusat Diisi Kader-Kader dari Banten
Perseteruan Laura Aprilya dan Shandy Aulia bermula saat Laura mengomentari aktivitas anak Shandy Aulia, Claire di Instagram. Dia menilai Claire terlalu kurus dan menyamakan putri Shandy Aulia itu dengan hewan.***
