Tidak hanya itu, Snowdrop hanya tersedia untuk ditonton di platform streaming ini (untuk penggemar internasional) sehingga membuat aksesibilitasnya semakin terbatas dibandingkan drama lainnya.
Meskipun jumlah pastinya tidak diketahui, banyak yang percaya ini mungkin menjadi alasan utama mengapa JTBC tidak dapat membatalkan produksi Snowdrop.
2. Investasi dari perusahaan Cina
Faktor besar lainnya yang mungkin menghalangi JTBC untuk membatalkan serial ini adalah investasi yang diterima dari perusahaan China.
Menurut sebuah laporan, dipastikan bahwa Snowdrop menerima investasi dalam jumlah 'wah', yakni sekitar 100 miliar KRW (sekitar lebih dari Rp1,95 triliun) dari perusahaan IT China bernama Tencent.
Baca Juga: Netizen Desak Hingga Boikot Disney+ untuk Batalkan Tayangan 'Snowdrop' di Platformnya
Sama halnya dengan kontrak Disney Plus, pembatalan drama Snowdrop akan berdampak pada kerjasama antara JTBC dan Tencenct di kemudian hari.
Ditambah lagi mereka akan diwajibkan secara kontrak untuk mengembalikan investasi ke Tencent dan membayar kembali uang yang telah dihabiskan saat syuting produksi.
3. Produksi drama JTBC, Until the Morning Comes
Kamu mungkin bertanya-tanya apa hubungannya serial Korea lainnya dengan tuntutan pembatalan Snowdrop.