Network
ZONABANTEN.com - Meskipun 'Snowdrop' dikabarkan oleh tim produksi bahwa tidak ada unsur distorsi sejarah dan tetap lanjut tayang, amarah netizen masih membara.
Sebelumnya, sudah ada petisi hingga mundurnya sponsor dari 'Snowdrop' atas kontroversi distorsi sejarah ini.
JTBC pun sudah merilis pernyataan resmi terkait jalan ceritanya, namun hal itu tidak mampu meredakan kemarahan netizen.
Netizen menuntut Disney+ untuk membatalkan tayangan 'Snowdrop,' bahkan beberapa mulai memboikot.
Baca Juga: The Red Sleeve Berada di Puncak Drama Paling Dibicarakan, Popularitas Lee Se Young & Lee Jun Ho Makin Melejit
Hal ini tentu sangat disayangkan, karena ini pertama kalinya Disney+ memasuki pasar Korea, dan 'Snowdrop' terpilih jadi drama pertama yang ditayangkan di platform tersebut.
Oleh karena itu, hal ini menyebabkan Disney+ mengalami masa-masa sulit di pasar Korea.
Menurut laporan pada tanggal 20, komunitas online semakin menuntut Disney+ untuk menghentikan streaming 'Snowdrop.'
Ada juga netizen yang membagikan alamat email dan informasi kontak penanggung jawab Disney+, beserta detail spesifik yang akan disebutkan saat meminta penghentian streaming 'Snowdrop'.
Dilaporkan bahwa pusat pelanggan Korea dan AS sudah dibanjiri dengan keluhan terkait. Oleh karena itu, dilaporkan bahwa Disney+ sedang melakukan penyelidikan sendiri atas situasi tersebut karena kontroversi terus meningkat.
Baca Juga: Aktris Geum Sae Rok Resmi Bergabung dengan History D&C, Agensi yang Menaungi Song Joong Ki
Salah satu netizen yang membuat postingan online menjelaskan, "Masalahnya adalah Disney+ masih memutuskan untuk memilih 'Snowdrop' sebagai drama Korea pertama mereka yang memasuki pasar Korea, meskipun kontroversi mengenai distorsi sejarah muncul beberapa waktu lalu.
Kami khawatir bahwa orang asing mungkin salah paham tentang sejarah Korea tentang demokrasi Korea setelah menonton drama ini."
Bahkan netizen sampai di titik memboikot Disney+ untuk menghentikan streaming 'Snowdrop.'
Jumlah pengguna aktif harian pun anjlok 45% dari 590.000 (12 November), menjadi 310.000 (12 Desember) dalam sebulan sejak peluncuran platform streaming di Korea.***
