Mantan Penyiar Radio Namai Anaknya Dinas Komunikasi Informatika Statistik

- 8 April 2021, 22:19 WIB
Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. /- Foto : Pixabay/

ZONABANTEN.com – Memiliki seorang anak adalah dambaan semua orang tua, seperti halnya pasangan suami istri di Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, menamai buah hatinya Dinas Komunikasi Informatika Statistik.

Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Slamet Wahyudi (38), memberikan nama sangat unik untuk anaknya. Anaknya tersebut dinamai "Dinas Komunikasi Informatika Statistik".
 
Bukan tanpa alasan Slamet Wahyudi, 38, dan Ririn Linda Tunggal Sari, 33, memberi nama anaknya yang lahir pada 23 Desember 2020 lalu dan berjenis kelamin laki-laki itu, karena ada cerita dibalik perjuangan sang ayah bekerja.

Hal itu karena dirinya pernah bernazar atau berjanji. Jika dia dikarunia seorang anak laki-laki, maka akan diberi nama sama dengan tempatnya bekerja.

Baca Juga: Gubernur Viktor Laiskodat Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana di Provinsi NTT

"Saya memberi nama anak saya ini nama panggilannya Dinko, kepanjangannya Dinas Komunikasi Informatika Statistik, sebagai penghargaan untuk tempat kerja saya," kata Slamet yang akrab disapa Yoga.

Sebelumnya Slamet sudah mengabdi pada Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Pemkab Brebes sejak 2003 lalu. Dahulu tempat kerjanya itu bernama Kantor Informasi dan Kehumasan (KIK).

Karena pada awalnya Yoga bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Brebes. Dia resmi diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) tahun 2009.

Saat ini, dia bertugas di Bagian Kustodian Pengurus Barang Dinas Komunukasi Informatika Statistik. “Selain karena nazar, alasan saya memberi nama itu karena berkaitan dengan perjuangan hidup saya di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik. Di dinas ini saya mulai bekerja sebagai honorer hingga diangkat menjadi ASN,” ungkapnya.

Baca Juga: Geledah Sekretariat KONI, Kejari Tangsel Segera Tetapkan Tersangka

Pada awal pemberian nama itu orang tuanya sempat mempertanyakan nama cucunya tersebut. Namun, setelah diberikan pemahaman akhirnya orang tuanya menyetujuinya. “Awalnya memang sempat keberatan, namun setelah diberi penjelasan akhirnya bisa menerimanya,” katanya.

Meskipun Slamet menyadari pemberian nama kepada anaknya tidak lazim seperti nama anak pada umumnya. Namun dia memiliki keyakinan bahwa ketika besar dan bergaul dengan teman-teman seusianya, anaknya akan mampu menyandang namanya tersebut.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah