Dalam laporan tersebut, IMF menyatakan bahwa perekonomian Indonesia relatif lebih baik dibandingkan dengan negara-negara sebanding lainnya.
Resiliensi sektor keuangan dan soliditas sistem keuangan menjadi faktor pendukung utama.
Bukan hanya itu, hasil Global Bank Stress Test IMF menunjukkan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga dengan baik bahkan dalam skenario ekonomi yang memburuk.
Buffer permodalan dan likuiditas yang dimiliki oleh bank-bank di Indonesia diperkirakan mampu menyerap risiko yang mungkin muncul di masa depan.
Kinerja korporasi juga menjadi bagian penting dari pemulihan ekonomi secara keseluruhan.
Menurut asesmen OJK hingga kuartal pertama 2023, jumlah korporasi dalam tekanan terus menurun setelah sempat meningkat selama masa pandemi.
OJK berperan aktif dalam mendukung transisi yang baik dari era pandemi, dengan menerapkan kebijakan normalisasi secara bertahap dan terukur guna menghindari guncangan yang berlebihan.
OJK juga memberikan perhatian pada langkah-langkah mitigasi risiko di masa depan.
Pihaknya telah meminta perbankan dan perusahaan pembiayaan untuk membentuk pencadangan yang memadai sebagai antisipasi terhadap ketidakpastian yang mungkin muncul dari perekonomian global ke depan.