Apa Itu Resesi dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia? Berikut Penjelasan Serta Tips untuk Menghadapinya

- 5 Oktober 2022, 11:30 WIB
Ilustrasi uang rupiah, Pengertian Resesi dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia..
Ilustrasi uang rupiah, Pengertian Resesi dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia.. /Iqbalnuril/Pixabay

ZONABANTEN.com - Sedang ramai-ramainya dibicarakan, apa itu resesi dan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia? Simak artikel ini untuk mengetahui penjelasan beserta tips mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Ancaman resesi global 2023 sudah di depan mata, Menkeu Sri Mulyani telah memprediksi bahwa dunia akan dilanda resesi pada tahun depan.

Resesi global ini hampir dipastikan akan terjadi pada tahun 2023 atau bisa lebih awal, hal ini dikatakan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.

"Setidaknya di tahun 2023. Kalau tidak lebih cepat dari itu," kata Mahendra Siregar dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan secara virtual, Senin lalu.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Jika Terkena Gas Air Mata, 4 Hal Ini Harus Dilakukan Sesegera Mungkin

Dalam konferensi pers APBN yang dilansir YouTube Kemenkeu RI, pihak BI menyampaikan seluruh bank sentral di dunia telah menaikkan suku bunga dan dunia diprediksi akan mengalami resesi tahun depan.

“Bank Dunia sudah menyampaikan kalau bank sentral di seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrem dan bersama-sama, maka dunia pasti mengalami resesi di tahun 2023,” kata Menkeu Sri Mulyani.

Secara umum, resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan berekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan.

Secara tekniknya, resesi terjadi ketika sebuah negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif dalam dua kuartal berturut-turut.

Saat resesi artinya pertumbuhan ekonomi bisa sampai 0 persen, bahkan minus.
Resesi disebabkan oleh inflasi besar-besaran, peningkatan angka pengangguran, dan guncangan ekonomi yang datang mendadak.

Saat resesi terjadi banyak dampak yang mungkin dirasakan oleh warga dunia.

Baca Juga: Lirik Lagu Sekali Seumur Hidup - Lesti Kejora, Tentang Cinta yang Lebih Berharga Dibanding Harta Dunia

Di antaranya adalah perlambatan ekonomi yang berdampak pula pada penurunan kapasitas produksi, sehingga risiko adanya PHK jadi meningkat. Hal ini juga dapat berimbas pada penurunan daya beli masyarakat.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram Saliendra Institute, berikut tips harus disiapkan saat menghadapi resesi.

1. Cek dan Catat Pemasukan dan Pengeluaran
Hal ini membantu kita mengetahui dari dan ke arah mana uang tersebut masuk dan keluar.

Dengan adanya ini, kita dapat mencegah pengeluaran yang bukan menjadi kebutuhan serat dapat mengalokasikan dana pada hal yang menjadi prioritas.

2. Mempersiapkan Dana Darurat
Dana darurat sangat penting, Hal ini disebabkan dengan ketidakpastian ekonomi yang akan terjadi ke depannya. Idealnya adalah untuk 3-6 bulan ke depan.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1062: Berjudul Petualangan di Dunia Sains, Kuma Ternyata Adalah...

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Diprediksi Terjadi Tahun Depan, Berikut 5 Tips Menghadapi Resesi Global

Bentuknya bisa berupa cash atau aset yang mudah untuk dicairkan. Sesuaikanlah pula jumlah dana darurat dengan jumlah tanggungan anda.

Semakin banyak jumlah tanggungan, maka semakin besar pula dana darurat yang anda butuhkan.

3. Hindari Utang dan Segera Lunasi Jika Ada
Buat utang seminim mungkin. Misal rasio utang pengeluaran sampai 20 persen dari pendapatan.

Hal ini bertujuan agar tidak membebani pengeluaran saat terjadi resesi.

4. Cari Pendapatan Tambahan, Investasi, dan Menabung
Menghemat mungkin dapat menjaga keuangan saat terjadi resesi. Namun, akan jauh lebih aman ketika ada penambahan aliran kas yang masuk sehingga sangat membantu jika sewaktu-waktu terjadi krisis atau resesi keuangan.

Hal ini dapat berupa investasi yang bisa dilakukan di aset minim risiko seperti deposito dan reksa dana.

Baca Juga: Lirik Lagu Westlife - I Cry, Lagu Kenangan Masa Lalu  

5. Selalu Upgrade Ilmu dan Skill
Saat kemungkinan terjadi krisis atau resesi, perusahaan bisa saja melakukan efisiensi dana, yang mungkin salah satunya dilakukan yakni dengan mengurangi jumlah karyawan.

Pastikan performa kerja Anda selalu baik dan jika dirasa kurang Anda bisa upgrade skill, dengan hal ini perusahaan mempunyai pertimbangan terhadap Anda.***(Rama Gonibal/Pikiran Rakyat)

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x