Network
ZONABANTEN.com - Mastercard telah memblokir beberapa lembaga keuangan pada Senin, 28 Februari 2022.
Pemblokiran jaringan pembayaran itu sebagai akibat dari sanksi kepada Rusia atas invasi Moskow ke Ukraina.
Mastercard akan terus bekerja dengan regulator dalam beberapa hari mendatang.
Mereka juga berjanji untuk menyumbangkan $ 2 juta untuk bantuan kemanusiaan.
Secara terpisah, Visa Inc menyatakan bahwa pihaknya mengambil tindakan untuk memastikan kepatuhan terhadap sanksi dan juga akan mematuhi sanksi tambahan yang mungkin diterapkan.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Korea Utara Masih Klaim Nol Kasus Sejak Dua Tahun Lalu
Diblokir dari SWIFT
Sabtu lalu, Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan akan mengambil tindakan terhadap bank sentral Rusia dan melarang beberapa bank negara itu dari sistem pembayaran internasional SWIFT.
Langkah-langkah tersebut akan mencakup pembatasan cadangan internasional bank sentral Rusia.
"Kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia dan secara kolektif memastikan bahwa perang ini adalah kegagalan strategis bagi Putin," tulis para pemimpin Komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris Raya, Kanada, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: 10 Inspirasi Caption Instagram Aesthetic untuk Sambut Bulan Maret
"Bahkan di luar tindakan yang kami umumkan hari ini, kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas serangannya terhadap Ukraina."
Langkah yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya yakni menjatuhkan sanksi minggu ini pada bank-bank besar Rusia serta Presiden Vladimir Putin.
“Ketika pasukan Rusia melancarkan serangan mereka di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya, kami memutuskan untuk terus mengenakan biaya besar-besaran di Rusia. Biaya yang selanjutnya akan mengisolasi Rusia dari sistem keuangan internasional dan ekonomi kami,” kata Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa.
Baca Juga: Sumbang 100 Juta Won, Aktris Lee Young Ae Dapat Ucapan Terima Kasih Dari Duta Ukraina
Warga Rusia Serbu ATM
Orang-orang Rusia bergegas ke ATM dan menunggu dalam antrian panjang pada hari Minggu, 27 Fenbruari 2022.
Hal itu berada tengah kekhawatiran bahwa kartu bank mungkin berhenti berfungsi.
Mereka juga ketakutan bahwa bank akan membatasi penarikan tunai setelah sanksi Barat.
Langkah untuk memblokir beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT dan membekukan cadangan Bank Rusia diperkirakan akan memberikan pukulan ekonomi yang parah.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Curah Hujan Tinggi, Kota Serang Terendam Banjir, Naik Ke Tingkat Siaga Banjir
Namun, otoritas dan pemberi pinjaman Rusia berusaha meredakan kekhawatiran masyarakat terhadap uangnya.
"Sejak Kamis, semua orang berlarian dari ATM ke ATM untuk mendapatkan uang tunai. Beberapa beruntung, yang lain tidak begitu banyak," kata warga St Petersburg, Pyotr, yang menolak menyebutkan nama belakangnya.
Warga Rusia menunggu dalam antrean panjang di tengah kekhawatiran kartu bank akan berhenti berfungsi, atau bank akan membatasi penarikan tunai.
Sementara langkah SWIFT akan menghalangi bank-bank Rusia untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan internasional.
Para analis mengatakan membatasi penggunaan lebih dari $630 miliar dalam cadangan internasional dapat terbukti lebih mahal bagi Rusia.***
