Beberapa perusahaan teknologi lain juga melakukan hal yang sama, termasuk Microsoft, Google, dan Amazon.
Kepala Personalia Twitter Jennifer Christie mengatakan bahwa pada bulan Maret perusahaan-perusahaan tidak akan mungkin sama dalam struktur pekerjaannya.
Baca Juga: Manchester United di Posisi Terdepan untuk Dapatkan Moussa Dembele
"Orang-orang yang enggan bekerja dari jarak jauh akan menemukan bahwa mereka benar-benar berkembang seperti itu," kata Christie.
“Manajer yang tidak berpikir bisa mengelola tim yang jauh akan memiliki perspektif yang berbeda. Saya pikir kita tidak akan kembali," tambahnya.
Jack Dorsey telah mengumumkan niat perusahaannya untuk bekerja dengan cara yang telah diinformasikan sebelum virus, tetapi pandemi Covid-19 telah memaksa Twitter untuk membuat jadwal ulang.
Baca Juga: Jasa Travel Bodong Jadi Solusi Pemudik Nekat Dari Zona Merah
Dalam emailnya, Dorsey mengatakan kemungkinan Twitter tidak akan membuka kantornya sebelum September 2020, dan perjalanan bisnis masih akan dibatalkan sampai saat itu juga, dengan sangat sedikit pengecualian.
Twitter juga akan membatalkan semua acara tatap muka selama sisa tahun ini, dan menilai kembali rencananya untuk tahun 2021 akhir tahun ini. Akhirnya, Twitter menaikkan tunjangan untuk keperluan bekerja dari rumah menjadi 1.000 dolar AS atau sekitar Rp 14,9 juta (kurs saat ini) untuk semua karyawan.*** (Julkifli Sinuhaji)