Network
ZONABANTEN.com – Dilansir dari laman ANTARANEWS kamis pagi bahwa Dolar AS sedikit melemah di akhir perdagangan Rabu malam (Kamis pagi WIB), hal ini akibat salah perhitungan pangkas kerugian setelah risalah yang dirilis dari pertemuan Federal Reserve Desember lalu. inflasi.
Pejabat Fed menyatakan pasar tenaga kerja AS yang "sangat ketat" berpeluang menjadi jaminan kenaikan suku bunga yang cepat dari diduga yang mengurangi kepemilikan aset bank secara keseluruhan untuk melunakan inflasi yang tinggi, sebagai risalah pertemuan kebijakan 14-15 Desember lalu.
Baca Juga: Kurs Rupiah Terhadap Dollar Kamis 16 Desember 2021, Dollar Dibantai Rupiah Hingga Tembus Angka Ini
Greenback melemah yang sebelumnya naik hampir 0,7 persen pada dua sesi pertama tahun ini dan naik lebih dari 2 persen sejak akhir Oktober. Ini menambah penurunan di awal sesi Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang jauh lebih kuat dari duguaan.
Analis menyatakan bahwa angka 96,40 dalam indeks dolar sebagai tingkat resistensi teknis yang membantu pada pelemahan mata uang hari ini.
Dolar telah meningkat lebih dari 2,0 persen sejak akhir Oktober sebelum penurunan Rabu (5/1/2022), karena ekspektasi telah meningkat bahwa Fed akan mulai menaikkan suku bunga tahun ini. Ekspektasi untuk setidaknya kenaikan 25 basis poin lebih dari 60 persen, menurut CME FedWatch Tool.
Baca Juga: Sah! Apple Menjadi Perusahaan Amerika Serikat Pertama yang Mencapai Nilai Saham $3 Triliun
"Ini menuju ke arah yang benar, menuju ke tempat yang seharusnya, jadi bahkan jika dolar turun sedikit hari ini, saya tidak melihat bagaimana Anda akan menjauh dari niat The Fed."
Sementara nilai tukar rupiah menunjukan penurunannya pada nilai tukar dolar AS yang melemah 25 poin pada transaksi antar bank di Jakarta pada Kamis pagi.
Penurunan atau pelemahan bila dihitung dengan prosentasenya turun 0,17 % ke posisi Rp14.396 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.371 per dolar AS sehari sebelumnya.***
