ZONABANTEN.com – Selama masa pandemi berlangsung banyak perusahaan yang bangkrut atau merugi. Hal tersebut membuat banyak karyawan yang harus di PHK.
Dampak dari PHK yang meningkat membuat angka pengangguran di Indonesia semakin tinggi.
Permasalahan baru juga muncul dari pelajar yang lulus selama pandemi. Mereka juga membutuhkan pekerjaan setelah usai masa sekolah.
Membuat angka PHK meningkat, ditambah pelajar yang usai masa sekolah semakin banyak. Padahal lapangan pekerjaan yang tersedia semakin sedikit.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 22 Kapan Dibuka? Kabar Gembira, Ini Bocorannya
Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan program kartu prakerja. Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan pada masyarakat yang terkena PHK dan pelajar baru lulus.
Agar masyarakat memiliki berbagai keterampilan sehingga peluang mendapatkan pekerjaan baru semakin tinggi.
Kartu prakerja juga memberikan intensif uang serta memberikan pelatihan untuk menambah skill agar lebih mudah mendapat pekerjaan.
Pelatihan pada program kartu prakerja sangat beragam mulai dari belajar jadi content creator hingga coding.
Program kartu prakerja dimulai pada tahun 2020. Masyarakat terus berharap agar program ini diperpanjang. Gelombang kartu prakerja terakhir adalah 21.
Prakerja gelombang 21 yang dibuka pada 16 hingga 19 September menjaring sebanyak 754.929 peserta.
Kuota yang diberikan pada gelombang 21 tentunya belum bisa menjaring setengah dari pendaftar kartu prakerja.
Banyak hal yang membuat pendaftar tidak lolos, mulai dari berkas yang tidak lengkap hingga tidak memenuhi syarat menerima pelatihan pada program prakerja.
Mereka yang tidak mendapat kuota prakerja harus menunggu gelombang berikutnya.
Louisa Tuhatu sebagai Head of Communication PMO prakerja, mengatakan jika gelombang 21 merupakan pendaftaran terakhir sebab sudah sesuai dengan anggaran semester II.
Anggaran pada semester II sebanyak Rp. 21,2 triliun, dan sudah disalurkan kepada 3 juta orang lebih pelamar prakerja dari gelombang 18 hingga 21.
Akan tetapi, bagi pelamar yang menunggu gelombang 22 dibuka jangan khawatir. Louisa Tuhatu mengatakan jika ada gelombang tambahan.
Tambahan tersebut sudah pasti adalah Gelombang 22. Kuota yang akan diberikan berasal dari pencabutan kepesertaan prakerja 18 hingga 21.
Peserta yang dicabut akan diakumulasi menjadi kota pada gelombang tambahan. Skema tersebut hampir sama dengan gelombang 17.
Kuota yang diberikan pada gelombang 17 sebanyak 44 ribu, hasil akumulasi pencabutan pada gelombang sebelumnya di semester I.
Untuk pendaftaran gelombang 22 secara resmi belum diumumkan, namun Louisa Tuhatu mengatakan jika tidak dalam waktu dekat.
"Kapan gelombang tambahan itu dibuka akan ditentukan kemudian. Yang pasti tidak dalam waktu dekat.” Ujar Louisa dalam keterangannya, Rabu 22 September 2021 dikutip dari Berita DIY.
Dilihat dari pernyataan Louisa Tuhatu kemungkinan pembukaan perakreja pada bulan Oktober akhir sekitar minggu ke empat atau November Awal.
Sebeb, pembukaan pendaftaran prakerja gelombang 22 menunggu hasil pencabutan kuota gelombang 21.
“karena peserta gelombang 21 masih memiliki 30 hari dari hari ini untuk membeli pelatihan pertama," Tegasnya.
Setelah itu seluruh kuota hasil pencabutan dari gelombang 18 hingga 21 diakumulasi dan menjadi kuota pendaftar pada prakerja gelombang 22.***