Network
ZONABANTEN.com - Para Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) menanggapi dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh oknum Lurah beberapa waktu lalu.
Muhamad, Calon Walikota nomor urut satu mengatakan bahwa dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) berada di ranah Kepolisian. Dirinya, menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, terkait hal tersebut.
"Itu kan ranahnya pidana yah. Ada penegak hukum yang berkewenangan. Kita serahkan saja ke Kepolisian," kata Muhamad kepada Zonabanten.com (Pikiran Rakyat Media Network), Rabu 14 Oktober 2020.
Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale
Hal senada dikatakan Benyamin Davnie, Calon Walikota nomor urut tiga. Bang Ben sapaan akrabnya menyatakan, ASN harus bersikap netral, dan pihaknya menyerahkan kepada pihak berwenang untuk memberikan sanksi yang tegas.
"ASN itu harus netral. Ya kalau ada kejadian seperti itu, kita serahkan kepada Kepolisian, agar diberikan hukuman dan sanksi yang tegas. Karena sudah berada di ranah pidana," tegas Bang Ben.
Sementara itu, Calon Wakil Walikota Tangsel nomor urut dua, Ruhamaben menyatakan, hal tersebut (ujaran kebencian) tidak elok dilakukan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga: Tiga Masjid Megah dari Tiga Dinasti Islam, Salah Satunya Berlokasi di Eropa
"Kita semua ini kan bersaudara. Ngga elok yah, jika hal itu dilakukan disini. Kita ini kan NKRI. Tidak ada nasrani, tidak ada muslim atau yang lain. Kita ini semua bersaudara," ujar Ruhamaben.
Hingga saat ini, wartawan masih belum mendapatkan keterangan dari Polres Tangsel, terkait apakah Kepolisian telah menerima laporan dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh oknum Lurah. Informasi dari Polres Tangsel, akan dimuat jika wartawan, sudah mendapatkan jawaban.
