Kecantikan Perempuan Badui Dieksploitasi Kreator Konten, Budayawan Banten Marah

- 3 Juli 2024, 10:39 WIB
Lembaga adat suku Badui saat menggelar rapat soal maraknya konten yang memamerkan kecantikan perempuan muda suku Badui di medsos
Lembaga adat suku Badui saat menggelar rapat soal maraknya konten yang memamerkan kecantikan perempuan muda suku Badui di medsos /ANTARA

ZONABANTEN.com – Maraknya konten yang memamerkan kecantikan perempuan muda suku Badui di media sosial (medsos) memantik amarah seorang budayawan asal Provinsi Banten, Uday Suhada. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk eksploitasi.

Uday mengatakan, sejumlah kreator konten atau influencer yang mengunjungi suku Badui memanfaatkan kesempatan ini untuk menyoroti kecantikan perempuan muda suku Badui lalu mengunggahnya ke medsos untuk menarik perhatian warganet.

Selama ini suku Badui hidup di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak sehingga tingginya sorotan terhadap para perempuan suku Badui membuat mereka merasa tidak nyaman. Ulah para konten kreator tersebut pun dinilai kurang etis.

“Kita sangat prihatin dan marah atas kelakuan sejumlah pihak konten kreator atau influencer medsos atau apa pun namanya yang makin ke sini semakin mengeksploitasi perempuan muda Badui,” katanya, dilansir dari ANTARA pada Rabu, 3 Juli 2024.

Baca Juga: Bertemu Ribuan Warga Badui, Pj. Gubernur Banten: Saya Titip Anak-Anak, Jangan Sampai Stunting

Menanggapi hal ini, lembaga adat suku Badui menggelar rapat pada Sabtu, 29 Juni 2024 dan mereka mengundang Uday untuk membahas persoalan tersebut. Uday tak menampik bahwa era digital saat ini membuat Gen Z cenderung hobi mengunggah apa saja di medsos.

Kemudian, lembaga adat suku Badui sendiri belum menerapkan aturan khusus terkait sanksi atau hukuman bagi orang-orang yang menyoroti keseharian mereka. Ke depannya, siapa pun yang mengunjungi suku Badui dilarang membuat konten-konten serupa.

Selain itu, para kreator konten yang telah mengunggah atau memamerkan kecantikan perempuan suku Badui di medsos diminta untuk segera menghapusnya. Hal ini merupakan kesepakatan lembaga adat suku Badui yang diambil dalam rapat tersebut.

“Jadi, atas dasar hasil musyawarah para tokoh adat Badui Dalam dan Badui Luar itu mengultimatum siapa pun dan di manapun para konten kreator, stop membuat konten yang mengeksploitasi kecantikan perempuan Badui,” ujar Uday.

Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, KPU Kabupaten Lebak Bakal Gelar Sosialisasi di Permukiman Suku Badui

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah