Network
ZONABANTEN.com – Penjabat (Pj.) Wali Kota Serang, Yedi Rahmat, akan memanggil sejumlah lurah yang tidak menghadiri upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Serang pada Sabtu, 1 Juni 2024.
Yedi mengatakan, Hari Lahir Pancasila adalah momen bersejarah dan sakral bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, dia mempertanyakan sikap lurah yang tidak hadir dalam upacara kemarin. Menurut Yedi, mereka tidak menghargai bangsa dan negaranya sendiri.
“Karena bagaimana jiwa kita menghargai bangsa ini? Tidak apel berarti kan dia tidak menghargai bangsa kita. Makanya saya absen tadi, ada beberapa lurah yang tidak hadir,” katanya, dilansir dari situs resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Serang pada Minggu, 2 Juni 2024.
Menurut Yedi, para lurah tersebut rencananya akan dipanggil pada Senin, 3 Juni 2024. Dia menegaskan, jika lurah di Kota Serang tidak disiplin, Ibukota Provinsi Banten ini akan sulit mengalami kemajuan. Sebab, aparat pemerintahannya saja bersikap tidak terpuji.
Baca Juga: 3 Daerah di Provinsi Banten Bakal Didatangi KPK RI, Kota Serang Salah Satunya
“Mungkin besok atau lusa, di hari Senin akan kita panggil ke sini, jadi kita harus disiplin, jadi negara maju berkembang dengan adanya disiplin. Kalau tidak disiplin, Kota Serang mana mau maju ke depan, contoh yang dilihat beberapa lurah tidak hadir di sini,” ujarnya.
Yedi pun menyinggung kinerja beberapa lurah di Kota Serang yang menurutnya belum maksimal. Dia meminta seluruh lurah di Kota Serang untuk tidak sekadar duduk-duduk, tetapi terjun langsung memantau kondisi masyarakat di wilayahnya masing-masing.
“Seperti kemarin juga kami di lapangan melihat bahwa masih ada saudara kita yang tidak masuk data DTKS, makanya saya tekankan lagi, proses semua. Jadi, semua lurah harus bekerja, jangan duduk-duduk saja, harus turun ke lapangan,” tuturnya.
Disinggung soal aparat Pemkot Serang yang tampak duduk-duduk di belakang saat upacara Hari Lahir Pancasila kemarin berlangsung, Yedi mengatakan mungkin mereka sedang tidak enak badan, yang penting, ujar dia, mereka tetap hadir.
Baca Juga: Belasan Tahun Tinggal di Gubuk lalu Diusir, Warga Kota Serang Ini Hidup Terkatung-katung
