Fitri menyampaikan, bentuk korupsi sangat beragam, hal inilah yang perlu dipahami, jangan sampai generasi muda Indonesia yang seharusnya menjadi generasi emas pada 2045 nanti menjadi individu-individu yang tidak berintegritas.
“Kita berharap dengan penyuluhan ini masyarakat mengetahui bahaya korupsi, gratifikasi, dan lainnya,” ucap Fitri.
Sementara itu, Septo Kalnadi selaku Ketua Kwarda Pramuka Provinsi Banten mengajak seluruh anggota organisasi ini untuk menjadikan antikorupsi sebagai budaya yang mengakar. Dengan begitu, Indonesia akan menuju masa depan yang jauh lebih baik.
“Jadikan budaya antikorupsi masuk dalam aliran darah, sehingga kita bisa cegah korupsi sesuai Dasa Darma Pramuka, yakni bertanggung jawab dan dapat dipercaya, suci dalam pikiran dan perbuatan,” ucapnya.***