Network
ZONABANTEN.com – Kepolisian Daerah (Polda) Banten mencatat, jumlah pelanggaran lalu lintas di wilayah Provinsi Banten mengalami peningkatan yang cukup signifikan pasca jumlah Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau kamera tilang elektronik ditambah.
Menurut Kapolda Banten, Insinyur Jenderal Polisi (Irjen Pol.) Abdul Karim, penggunaan ETLE mampu mendeteksi lebih banyak pelanggaran lalu lintas di wilayah Provinsi Banten. Tahun ini, jumlahnya mencapai 29.461 pelanggaran, sementara tahun lalu hanya terdapat 16.622 pelanggaran dengan penggunaan ETLE yang lebih sedikit.
“Peningkatan ini setelah adanya penerapan ETLE di wilayah hukum Polda Banten, pada 2023 mencapai 29.461 pelanggaran,” kata Abdul.
Dia menuturkan, tahun lalu Polda Banten hanya memasang ETLE di tiga titik lokasi, yaitu di pintu keluar Mal of Serang (MOS), simpang empat Kebon Jahe, dan simpang empat Ciruas. Tahun ini, Polda Banten menambah ETLE di delapan titik lokasi untuk mengurangi tilang manual.
Baca Juga: Belasan Anggota Polda Banten Dipecat Sepanjang Tahun 2023, Mayoritas Terjerat Kasus Narkoba
“Untuk mengurangi tindak penindakan secara manual, maka Polda Banten melanjutkan menerapkan penambahan delapan titik ETLE lain, jadi total ada sebelas titik ETLE saat ini,” ujar Abdul.
Delapan titik lokasi tersebut berada di Balaraja, Cikupa, Pondok Cilegon Indah (PCI), Landmark Cilegon, Ramayana Serang, Cikande Modern, Alun-Alun Pandeglang, dan Alun-Alun Rangkasbitung. Menurut Abdul, penambahan ETLE ini mampu mengefektifkan kinerja jajarannya dalam menindak pelanggar lalu lintas.
“Dengan adanya penambahan ETLE di tempat-tempat tersebut, terlihat adanya peningkatan pelanggaran lalu lintas kendaraan bermotor yang berhasil terekam. Dengan peningkatan pelanggaran yang cukup drastis,” tutur Abdul.
Abdul mengatakan, dengan adanya penggunaan ETLE ini, pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polda Banten yang terjaring melalui tilang manual mengalami penurunan sebanyak 3.511 pelanggaran. Tahun lalu jumlahnya mencapai 7.892 pelanggaran, sehingga terjadi penurunan sekitar 56 persen.***
