Gunung Anak Krakatau Erupsi, Polda Banten: Jangan Mendekatinya dalam Radius 5 Kilometer

- 6 Desember 2023, 14:28 WIB
Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda kembali erupsi.
Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda kembali erupsi. /Humas Polri

ZONABANTEN.com – Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di Perairan Selat Sunda kembali erupsi. Oleh karena itu, Kepolisian Daerah (Polda) Banten mengimbau masyarakat pesisir setempat khususnya nelayan untuk tidak beraktivitas di sekitar gunung tersebut.

Sebelumnya, pada Minggu, 3 Desember 2023, Gunung Anak Krakatau menyemburkan abu vulkanik setinggi 80 meter. Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi itu terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 72 milimeter dan berdurasi sekitar 34 detik.

“Berdasarkan informasi dari PVMBG bahwa Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Selasa, 5 Desember 2023 pukul 04.38 WIB. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 63 milimeter dan durasi sekitar 41 detik,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Banten, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Didik Hariyanto.

Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi pada Rabu, 6 Desember 2023. Erupsi pertama terjadi pukul 00.06 WIB, tinggi kolam abu vulkaniknya mencapai 1.157 meter di atas permukaan laut (mdpl). Erupsi kedua terjadi pukul 09.54 WIB, tinggi kolam abu vulkaniknya mencapai 657 mdpl.

Baca Juga: Pemprov Banten Fokus Kendalikan Inflasi Jelang Nataru, Komoditas Beras dan Cabai Jadi Perhatian

Didik mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Anak Krakatau untuk tidak mendekatinya dan menjaga jarak dengan radius 5 kilometer. Menurut Didik, saat ini erupsi gunung tersebut berada pada level tiga siaga sehingga siapa pun yang berada di sekitarnya wajib waspada.

“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level tiga siaga. Kami mengimbau kepada warga pesisir khususnya nelayan agar tidak mendekati gunung dengan radius 5 kilometer,” ujarnya.

Gunung Anak Krakatau terbentuk pada Juni 1927. Sejak saat itu, gunung ini telah mengalami erupsi berulang kali, membuat ukurannya semakin besar dan tinggi. Karakter letusan Gunung Anak Krakatau adalah erupsi eksplosif dan erupsi efusif, sementara masa istirahatnya sekitar 1-6 tahun.

Gunung Anak Krakatau semakin besar dan tinggi akibat material yang dimuntahkan perut gunung tersebut setiap kali erupsi. Material ini kemudian menumpuk dan membuat ukuran gunung tersebut bertambah di bagian luarnya. Tipe pertumbuhan Gunung Anak Krakatau adalah ekstruksi.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Humas Polri ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x