Network
ZONABANTEN.com – Harga cabai di sejumlah wilayah Indonesia mulai merangkak naik, tak terkecuali Kabupaten Tangerang. Guna mengantisipasi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengimbau masyarakat khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat untuk menanam cabai di pekarangan masing-masing.
Menurut Penjabat (Pj.) Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono, pihaknya akan mendorong ASN setempat untuk menanam tanaman pangan berumur pendek termasuk cabai. Dia mengatakan, gerakan ini adalah salah satu cara untuk menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi di Kabupaten Tangerang.
“Ya, nanti kami sosialisasikan ke seluruh ASN untuk melakukan gerakan tanam pangan, termasuk penanaman cabai itu,” katanya.
“Dan kami juga besok akan menggelar gerakan tanaman pangan cepat panen termasuk cabai sebagai pengendalian inflasi,” tambahnya.
Baca Juga: Miris, Banyak WNA dari Korsel dan Cina Jadi Guru dan Tenaga Ahli di Kabupaten Tangerang
Andi mengajak para ASN di Kabupaten Tangerang untuk melakukan gerakan tanam pangan agar masyarakat setempat termotivasi untuk melakukan hal serupa. Pemkab Tangerang pun telah menyiapkan Pusat Kawasan Agrowisata (Puskagro) untuk menyediakan bahan-bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat setempat.
“Kami sekarang punya Puskagro yang telah memenuhi kebutuhan di pasar, walaupun ini tidak bisa juga dapat memenuhi seluruhnya, tetapi setidaknya ini bisa menekan agar tidak ada kenaikan harga (pangan),” ujarnya.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Arief, melambungnya harga cabai di daerah ini terjadi karena faktor cuaca buruk yang membuat hasil panen petani berkurang.
Namun, harga cabai di Kabupaten Tangerang pekan ini mengalami penurunan dari Rp86.667 per kilogram menjadi Rp85.833 per kilogram atau turun sebesar 2,09 persen. Arief mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menekan kenaikan harga cabai di Kabupaten Tangerang.
Baca Juga: Angka Putus Sekolah di Kabupaten Tangerang Tinggi, Maesyal Rasyid: Jangan Sampai Terjadi Lagi
