Network
ZONABANTEN.com - Koordinator Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (Kompak) Tama Putra menduga terjadi pungutan liar (pungli), di salah satu titik parkir yang saat ini dalam proses lelang.
Dari hasil penelusurannya, Tama menyatakan, pihaknya mendapati adanya pungli oleh salah satu perusahaan gagal lelang, yang disinyalir mendapat 'bekingan' dari oknum pejabat tersebut
"Saya ke titik parkir di Ruko Barcelona, Rawa Mekar Jaya. Disana saya mendapati PT KNI memungut parkir, tanpa landasan hukum yang jelas. PT KNI itu telah gagal lelang sebelumnya, pengajuannya di lelang tahap kedua, sudah ditolak oleh panitia lelang sewa parkir, dikarenakan kurang persyaratan," kata Tama kepada Zonabanten.pikiran-rakyat.com, Jumat 11 September 2020.
Tama menambahkan, jika terbukti apa yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat tersebut, pihaknya akan membuat laporan ke aparat penegak hukum.
Baca Juga: Update Corona Banten Hari Ini Jum'at 11 September 2020, Positif Covif-19 Tambah 46, Sembuh 38
"Saya akan kroscek ke Dishub Kota Tangsel, juga ke Kadin. Siapa saja yang terlibat. Ini adalah penipuan kepada masyarakat. Masyarakat sudah dipungut parkir, tapi uangnya lari kemana. Harusnya masuk sebagai pendapatan daerah. Jelas ini praktik korupsi," tegasnya.
Saat wartawan mendatangi lokasi titik parkir Ruko Barcelona tersebut, Kiboy salah seorang penjaga menyatakan, dirinya hanya diperintahkan mengelola parkir di lokasi tersebut.
"Saya cuma disuruh. Waktu saya disuruh, saya juga sempat tanya, bagaimana izinnya, surat-suratnya. Kata Pak Nanda sudah aman semua, kelola aja. Kalau saya sih, yang penting pemuda-pemuda di sekitar sini (Kelurahan Rawa Mekar Jaya), bisa kerja. Coba mas tanya ke Dishub aja," kata Kiboy.
Baca Juga: Jakarta Berlakukan PSBB Total, Airin Berharap OTG di Tangsel Juga Berkurang
