Jadi Pembicara di Italia, Dr Bintan Humeira: Jurnalis Memiliki Peran Kunci dalam Menjaga Toleransi Beragama

- 17 Oktober 2023, 08:35 WIB
Dr. Bintan Humeira M.SI (berkerudung kedua dari kiri) sesaat setelah memaparkan makalahnya pada ajang Forum Global SUSI Alumni di New York University, Florence, Italia, Minggu 15 Oktober 2023
Dr. Bintan Humeira M.SI (berkerudung kedua dari kiri) sesaat setelah memaparkan makalahnya pada ajang Forum Global SUSI Alumni di New York University, Florence, Italia, Minggu 15 Oktober 2023 /Bintan Humeira

ZONABANTEN.com - Di negara-negara yang masyarakatnya majemuk dengan  bermacam agama dan keyakinan, peran jurnalis menjadi kunci penting untuk menjaga toleransi di tengah masyarakat. Oleh karena itu, jurnalis diharapkan memiliki kepekaan dan pemahaman terhadap isu-isu agama secara mendalam untuk mencegah terjadinya disinformasi.

“Hal ini untuk mencegah terjadinya disinformasi yang kini semakin mudah diproduksi sebagai akibat dari derasnya arus informasi saat ini. Apalagi, isu-isu mengenai agama kerap kali dengan mudah dijadikan komoditi dalam pertarungan politik,” jelas Dr. Bintan Humeira, M.Si, saat menjadi pembicara di hadapan sekitar 40 akademisi dari berbagai negara di forum Global (SUSI Study of the U.S. Institutes) Alumni Workshop, di Kampus New York University di Florence, Italia, Minggu 15 Oktober 2023.

Baca Juga: Mengapa Freemason Dimusuhi? Apakah Ada Kaitannya Dengan Yahudi?

Bintan, menyebutkan, salah satu permasalahan global dalam keberagaman agama adalah masih adanya tindak diskriminasi serta intoleransi yang berdasarkan pada agama dan kepercayaan.

Perdebatan mengenai “kebebasan berpendapat” terhadap agama atau kepercayaan tertentu seringkali justru meningkatkan aksi intoleransi berbasis agama dan kepercayaan yang berimplikasi pada pecahnya perdamaian dunia termasuk di Indonesia.

Ia mencontohkan, sepanjang tahun 2020 lalu, setidaknya ada 422 aksi pelanggaran kebebasan beragama terjadi di Indonesia.

“Untuk memberitakan persoalan-persoalan yang sensitif seperti itu, diperlukan kepekaan jurnalis agar pesan yang disampaikan ke publik tidak disalahartikan,” tutur Ketua Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terletak di wilayah Tangerang Selatan, Banten ini lagi.

Baca Juga: Gibran Fokus Berkerja, Komentar Netizen Lewat Begitu Saja

Atas dasar itulah Ia melihat, diperlukan jurnalis yang memahami sepenuhnya etika, nilai, dan prinsip jurnalisme dalam peliputan dan penulisan berita. Sehingga jurnalis bisa menulis dengan benar dan bertanggung jawab apapun isunya, termasuk isu agama. Dalam konteks Indonesia, Bintan menambahkan, diperlukan jurnalis yang memiliki pengetahuan baik tentang kondisi keagamaan dalam konteks nasional dan lokal karena praktik keagamaan sangat erat kaitannya dengan sejarah dan tradisi masyarakat Indonesia.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x