Network
ZONABANTEN.com – Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Marinus Gea, mendukung masyarakat Banten yang ingin membuka lahan perkebunan kelapa sawit. Dia mengatakan, kelapa sawit adalah komoditas yang layak dikembangkan karena meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut Marinus Gea, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang berpotensi memiliki perkebunan kelapa sawit yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat, sehingga mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
“Kelapa sawit memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Jadi, tidak menutup kemungkinan jika daerah seperti Kabupaten Serang dan perbatasan Kabupaten Tangerang juga dikelola menjadi perkebunan kelapa sawit. Tentu akan banyak membuka lapangan pekerjaan baru,” katanya.
Dukungan pun mengalir kepada masyarakat Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menggelar sosialisasi di desa tersebut untuk mendukung warga setempat yang tertarik berkebun kelapa sawit.
Baca Juga: Melanggar Aturan, APK Pemilu 2024 di Wilayah Provinsi Banten Mulai Ditertibkan
Marinus Gea mencontohkan, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang adalah dua kabupaten di Provinsi Banten yang membudidayakan kelapa sawit. Di Indonesia, kelapa sawit adalah komoditas penting yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, komoditas kelapa sawit perlu diperhatikan dengan serius untuk mencapai Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia yang maju, berdaulat, adil, dan makmur. Dia menambahkan, saat ini Indonesia adalah negara pengekspor kelapa sawit terbesar di dunia.
“Karena Indonesia adalah negara yang memiliki perkebunan kelapa sawit terluas dan pengekspor kelapa sawit terbesar di dunia hingga menjelajah ke berbagai belahan dunia seperti benua Eropa, Amerika, dan Asia,” ujarnya.
Sementara itu, menurut staf senior BPDPKS, Muhamad Rahmat, kelapa sawit adalah komoditas andalan yang tidak tergantikan di Indonesia. Minyak kelapa sawit dapat diolah menjadi produk-produk bernilai ekonomi tinggi.
Baca Juga: Musim Kemarau, Masyarakat Provinsi Banten Diminta Menghindari Aktivitas Pemicu Karhutla
