Network
ZONABANTEN.com – Menurut pegiat literasi asal Provinsi Banten, Rahmat Helldy, Bahasa Indonesia berpeluang besar menjadi bahasa internasional. Pasalnya, bahasa ini semakin diminati di luar negeri.
Helldy menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia telah dipelajari di berbagai universitas mancanegara, seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Suriname, Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan lain-lain.
Selain itu, menurutnya Bahasa Indonesia mudah dipelajari warga negara asing (WNA). Saat ini semakin banyak warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar negeri sebagai dosen atau guru untuk mengajarkan Bahasa Indonesia serta memperkenalkan budaya asli Nusantara.
“Terakhir, sudah adanya mata kuliah Bahasa Indonesia Penutur Asing yang diajarkan di banyak kampus untuk mempersiapkan mahasiswanya mengenal budaya Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Banten Tergolong Miskin Ekstrem, Pengamat: Sangat Miris
Helldy pun menyampaikan bahwa ada banyak buku cerita rakyat Indonesia yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa oleh Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).
Hal ini menunjukkan bahwa budaya Nusantara telah dikenal di luar negeri, sehingga Bahasa Indonesia pun memiliki peluang yang sangat baik untuk menjadi bahasa internasional. Oleh karena itu, Helldy berharap cita-cita ini dapat terwujud dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar pada November mendatang.
“Kami berharap dukungan semua pihak agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, bisa diresmikan pada sidang PBB pada November mendatang,” ujarnya.
Informasi ini juga dapat Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Pegiat Literasi Banten Serukan Dukungan Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional.
Baca Juga: Harga Beras Merangkak Naik, Masyarakat Provinsi Banten Diminta Jangan Boros Pangan
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Hendarman, menyampaikan bahwa penetapan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa internasional akan dibahas bersama United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) di Paris, Prancis.
“Kalau disetujui pada November 2023, artinya Bahasa Indonesia bisa diakui sebagai bahasa internasional,” tutur Hendarman.
Menurut Hendarman, menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional bukanlah suatu hal yang mudah, karena Kepala Badan Bahasa Kemendikbud RI harus menemui UNESCO dan menggalang dukungan sebanyak-banyaknya.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, masak tidak diakui? Oleh karena itu, mohon dukungannya agar Bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional,” ujarnya.***
