Mobil Listrik Cuma untuk Al Muktabar dan Virgojanti, Pengamat: Gimana Ceritanya?

- 28 Agustus 2023, 12:12 WIB
Al Muktabar menegaskan bahwa pemakaian mobil listrik sebagai kendaraan dinas adalah amanah dan ketentuan Pemerintah Pusat yang harus dijalankan.
Al Muktabar menegaskan bahwa pemakaian mobil listrik sebagai kendaraan dinas adalah amanah dan ketentuan Pemerintah Pusat yang harus dijalankan. /Kabar Banten

ZONABANTEN.com – Guna mengurangi polusi udara yang akhir-akhir ini mengkhawatirkan, Pemprov Banten berencana membeli dua mobil listrik sebagai kendaraan dinas Pj. Gubernur Banten, Al Muktabar, dan Sekda Banten, Virgojanti.

Namun, rencana pembelian mobil listrik tersebut menuai kritikan. Setelah sebelumnya beberapa anggota DPRD Provinsi Banten menyatakan ketidaksetujuan mereka, kritikan kini datang dari pengamat kebijakan publik asal Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Firdaus.

Firdaus mengatakan bahwa Pemprov Banten seharusnya tidak hanya fokus pada penggunaan mobil listrik untuk mengurangi polusi udara. Apalagi jumlah mobil listrik yang dibeli hanya dua, sehingga menurut Firdaus hal ini tidak akan berdampak terhadap penurunan polusi udara.

“Kalau targetnya dua biji itu gimana ceritanya? Itu tidak memperbaiki (kualitas udara), bisnis mobil listrik,” katanya.

Firdaus menjelaskan bahwa polusi udara tidak bisa diatasi hanya dengan menggunakan mobil listrik. Pemprov Banten harus mengatasi polusi udara secara menyeluruh dengan melakukan penghijauan, merawat hutan, dan memantau aktivitas industri setempat.

Baca Juga: Polusi Udara Mengkhawatirkan, 50 Persen ASN Pemprov Banten WFH

“Menurut saya tidak hanya kendaraan, tapi dukungan lingkungan perlu dilihat, jalur-jalur hijau. Jadi jangan karena wacana mobil listrik. Kita akui bahwa penyumbang polusi itu adalah polusi karbon dari kendaraan, industri juga termasuk,” ujarnya.

Firdaus pun menyampaikan bahwa Pemprov Banten sebaiknya tidak mengorbankan kawasan hijau saat membangun infrastruktur, karena hutan sangat bermanfaat bagi lingkungan. Jangan sampai kawasan hijau semakin kritis karena industri.

“Kalau mau mengimbangi itu jalur-jalur hijau, hutan-hutan itu jangan dirusak. Jangan karena alasan pembangunan kemudian dirusak, akhirnya kemana-mana kan dampaknya. Hutan rusak, industri bertambah,” tuturnya.

Firdaus menyebut masyarakat Baduy sebagai contohnya. Masyarakat Baduy selalu menjaga kelestarian lingkungan tempat tinggalnya meskipun zaman semakin modern. Menurut Firdaus, masyarakat Baduy layak dicontoh Pemprov Banten dalam mengelola lingkungan.

Halaman:

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x