ZONA BANTEN – Kabar gembira bagi para tenaga kesehatan di kota Bogor. Dinas Kesehatan Kota Bogor telah mengalokasikan anggaran untuk pemberian insentif bagi tenaga kesehatan di Puskesmas.
Anggaran insentif yang disiapkan sebesar Rp.691 juta.
Rencananya insentif ini yang ditujukan bagi dokter, bidan, perawat,analis laboratorium, dan surveilans ini akan diberikan selama dua bulan periode Mei dan Juni.
Baca Juga: Reaksi Emosi Yang Dapat Muncul Saat Pandemi Covid-19, Oleh : dr. Lahargo Kembaren, SpKJ*
“Pemberian insentif ini anggarannya berasal dari BTT APBD Kota Bogor. Besaran insentif disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Kamis 7 Mei 2020,seperti yang dilansir oleh Pikiran-Rakyat.com dalam artikel Tenaga Kesehatan Tangani Covid-19 di Kota Bogor Segera Terima Insentif
Baca Juga: Youtuber Korea Medok Jawa Unggah Kisah Sedih ABK Indonesia Di Kapal Tiongkok
Selain mendapat insentif dari Pemkot Bogor, para tenaga kesehatan juga direncanakan akan menerima bantuan insentif dari Kementerian Kesehatan RI.
Retno mengapresiasi keputusan tersebut lantaran tenaga kesehatan saat ini memang berjuang paling depan dalam penanganan Covid-19 dan berisiki paling besar terpapar virus tersebut.
“Kami baru saja mendapatkan sosialisasi mengenai insentif untuk tenaga kesehatan, dan memang tidak boleh ada penerima double.
Kita akan gunakan mekanisme dari pusat berdasarkan aturan. Itu pun harus dipilih yang terlibat langsung Covid-19,” ujar Retno.
Baca Juga: Perlu Ditiru ! 12 KK Di Banyumas Sukarela Mengembalikan Dana BLT
Selain tenaga kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Bogor juga mengalokasikan Rp 367.029.900 untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil, balita dan lansia.
PMT yang diberikan berupa susu formula untuk 317 ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) sebanyak 3.804 dus.
Sementara susu formula untuk balita gizi buruk umur kurang dari 1 tahun sebanyak 480 bungkus.
Sufor tersebut diberikan pada 8 balita, sementara untuk balita gizi buruk umur lebih dari 1 tahun sebanyak 666 kaleng untuk 74 balita.
Baca Juga: Kisah Quiz Hunter Yang Sukses Jalan-Jalan Ke Luar Negeri Gratis
“Bantuan ini akan terus diberikan mengingat banyak warga golongan lemah yang terdampak Covid-19. Kalau kita tidak perhatika pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, bayi bisa berisiko stunting,” kata Retno.
PMT berupa susu formula bubuk sebanyak 2400 dus juga diberikan kepada 200 lansia di Kota Bogor. Pemberian diutamakan kepada keluarga miskin yang aktif ke Posbindu lansia.
“Ini adalah program penanganan Covid-19 di bidang kesehatan. Pemberian PMT ini juga dilakukan selama dua bulan. ” ujar Retno.
Baca Juga: ODP Covid-19 Di Tangsel Terus Bertambah, Alamat Penundaan Pilkada?
Sementara Itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, setelah sempat mengurangi layanan rawat jalan dan rawat inap non Covid-19 di RSUD Kota Bogor, Pemerintah Kota Bogor mulai membuka kembali layanan non Covid-19.
Pertimbangannya, karena hasil reaktif milik karyawan RSUD negatif Covid berdasarkan hasil tes usap tenggorokan.
“Sebagai gambaran, dari keseluruhan kapasitas sebanyak 120 tempat tidur khusus menanganni Covid-19, saat ini diisi 34 pasien yang ditempatkan di Blok 3, termasuk 8 ruang isolasi bertekanan negative saat ini juga diperuntukkan untuk ICU Covid-19 yang dilengkapi ventilator,” turut Dedie.
Lebih lanjut, Dedie pun berharap penerapan PSSB secara lebih ketat ini mampu menurunkan potensi penyebaran virus di Kota Bogor, sehingga bantuan sosial yang dikucurkan pemerintah juga bisa cukup selama empat bulan ke depan.*** (Tim Zona Banten/ Windiyati Retno Sumardiyani)
Baca Juga: Kisah Quiz Hunter Yang Sukses Jalan-Jalan Ke Luar Negeri Gratis