Kabar Gembira, Tenaga Kesehatan Di Bogor Akan Dapat Insentif 2 Bulan

- 7 Mei 2020, 17:20 WIB
Proses penanganan medis di RSUD Kota Bogor.**
Proses penanganan medis di RSUD Kota Bogor.** /HUMAS PEMKOT BOGOR

ZONA BANTEN – Kabar gembira bagi para tenaga kesehatan di kota Bogor. Dinas Kesehatan Kota Bogor telah  mengalokasikan anggaran untuk pemberian insentif bagi tenaga kesehatan di Puskesmas.

Anggaran insentif yang disiapkan sebesar Rp.691 juta.

Rencananya insentif ini yang ditujukan bagi dokter, bidan, perawat,analis laboratorium, dan surveilans ini akan diberikan selama dua  bulan periode Mei dan Juni.

Baca Juga: Reaksi Emosi Yang Dapat Muncul Saat Pandemi Covid-19, Oleh : dr. Lahargo Kembaren, SpKJ*

“Pemberian insentif ini anggarannya berasal dari BTT APBD Kota Bogor. Besaran insentif disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Kamis 7 Mei 2020,seperti yang dilansir oleh  Pikiran-Rakyat.com dalam artikel Tenaga Kesehatan Tangani Covid-19 di Kota Bogor Segera Terima Insentif

Baca Juga: Youtuber Korea Medok Jawa Unggah Kisah Sedih ABK Indonesia Di Kapal Tiongkok

Selain mendapat insentif dari Pemkot Bogor, para tenaga kesehatan juga direncanakan akan menerima bantuan insentif dari Kementerian Kesehatan RI.

Retno  mengapresiasi keputusan tersebut lantaran  tenaga kesehatan saat ini memang berjuang paling depan dalam penanganan Covid-19 dan berisiki paling besar terpapar virus tersebut.

“Kami baru saja mendapatkan sosialisasi mengenai insentif untuk tenaga kesehatan, dan memang tidak boleh ada penerima double.

Kita akan gunakan mekanisme dari pusat berdasarkan aturan. Itu pun harus dipilih yang terlibat langsung Covid-19,” ujar Retno.

Baca Juga: Perlu Ditiru ! 12 KK Di Banyumas Sukarela Mengembalikan Dana BLT

Selain tenaga kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Bogor juga mengalokasikan Rp 367.029.900  untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi  ibu hamil, balita dan lansia.

PMT yang diberikan berupa susu formula untuk 317  ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) sebanyak 3.804 dus.

Sementara susu formula  untuk balita gizi buruk umur kurang dari 1 tahun sebanyak 480 bungkus.

Sufor tersebut diberikan pada 8 balita,  sementara untuk balita gizi buruk umur lebih dari 1 tahun sebanyak 666 kaleng untuk 74 balita.

Baca Juga: Kisah Quiz Hunter Yang Sukses Jalan-Jalan Ke Luar Negeri Gratis

“Bantuan ini akan terus diberikan mengingat banyak warga golongan lemah yang terdampak Covid-19.  Kalau kita tidak perhatika pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, bayi  bisa berisiko stunting,” kata Retno.

 PMT  berupa susu formula bubuk sebanyak 2400 dus juga diberikan kepada 200 lansia di Kota Bogor.  Pemberian diutamakan kepada keluarga miskin yang aktif ke Posbindu lansia.

“Ini adalah  program penanganan Covid-19 di bidang kesehatan. Pemberian  PMT ini juga dilakukan selama dua bulan. ” ujar Retno.

Baca Juga: ODP Covid-19 Di Tangsel Terus Bertambah, Alamat Penundaan Pilkada?

Sementara Itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan,  setelah sempat mengurangi layanan rawat jalan dan rawat inap non Covid-19 di RSUD Kota Bogor,  Pemerintah Kota Bogor  mulai membuka kembali layanan non Covid-19.

Pertimbangannya, karena hasil reaktif  milik karyawan RSUD  negatif Covid  berdasarkan hasil tes usap tenggorokan.

“Sebagai gambaran, dari keseluruhan kapasitas sebanyak 120 tempat tidur khusus menanganni Covid-19, saat  ini diisi 34 pasien yang ditempatkan  di Blok 3, termasuk 8 ruang isolasi bertekanan negative  saat ini juga diperuntukkan untuk  ICU Covid-19 yang dilengkapi ventilator,” turut Dedie.

Lebih lanjut, Dedie pun berharap penerapan PSSB secara lebih ketat ini mampu menurunkan potensi penyebaran virus di Kota Bogor, sehingga bantuan  sosial yang dikucurkan pemerintah juga bisa cukup selama empat bulan ke depan.*** (Tim Zona Banten/ Windiyati Retno Sumardiyani)

 

 Baca Juga: Kisah Quiz Hunter Yang Sukses Jalan-Jalan Ke Luar Negeri Gratis

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah