Network
ZONABANTEN.com - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tri Purwanto memastikan kasus dugaan kekerasan anak yang menimpa BM (4) akan lanjut hingga ke meja hijau.
Kasus BM yang diduga menjadi korban kekerasan oleh ibu angkatnya di Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kota Tangsel tersebut, akan didampingi oleh beberapa pengacara negara dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangsel.
"Untuk pendampingan hukum tetep kita lanjutin ke korban juga ke saksi. Itu nanti kita lindungi, tetap kita dampingi (hingga meja hijau) secara hukum maupun secara psikolog dan kesehatan," kata Tri Purwanto kepada Zonabanten.com, ditulis Kamis 26 Agustus 2021.
Baca Juga: Pecah Telur! Ni Nengah Widiasih Raih Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Kita sudah siap mendampingi prosesnya, sekarang lagi ada pemanggilan oleh Kapolres terhadap yang didampingi (saksi). Polisi sedang mengumpulkan alat bukti. Nanti tergantung dari kejaksaan. Kita pakai pengacara negara," tambahnya.
Menurut Tri, proses penyelesaian hukum untuk kasus kekerasan dalam rumah tangga dan anak, secara normal berjalan enam bulan, hingga ditetapkannya terdakwa.
"Proses normalnya itu enam bulan. Nanti tergatung dari pihak Kejari Tangsel. Yang terpenting saat ini, kesehatan anak dulu ini kita perhatikan. Kita sudah jadwalkan nih untuk pemeriksaan ulang kesehatannya, dalam arti kesehatan secara keseluruhan," tegas Tri.
Baca Juga: Soal Kekerasan Anak di Pondok Kacang Tangsel, Ayah Korban Ungkap Fakta Internal Keluarga
Soal informasi keberadaan ayah kandung BM, Tri mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pendalaman materi tentang kebenaran data yang dimiliki oleh Han Dwi Susetyo. Tri membenarkan bahwa Han Dwi Susetyo merupakan ayah kandung BM, berdasarkan data-data foto, akta kelahiran, dan kartu keluarga (KK) yang asli.
