Network
ZONABANTEN.com - Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Wahyunoto Lukman mengatakan, hingga awal Agustus 2021, penerima bantuan sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) sudah dua kali lipat dari jumlah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Data terpadu kita itu 59 ribu kepala keluarga (KK), sekarang penerima bantuan sosial tunai (BST) sudah 110 ribu KK itu total," kata Wahyunoto Lukman kepada wartawan, ditulis Kamis 12 Agustus 2021.
"Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan juga BST. Artinya sudah dua kali lipat dari keluarga tidak mampu atau rentan yang ada di Kota Tangerang Selatan," katanya lagi.
Sementara, ujar Wahyunoto, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel digunakan untuk santunan kematian. Santunan tersebut, imbuh Wahyunoto, sebesar Rp.4 juta untuk setiap KK. Hingga kini, katanya lagi, telah 400 KK telah mengajukan.
Baca Juga: Jasa Angkut Sampah Dilelang, ULP Tangsel Tegaskan Dokumen Pemilihan Sesuai OPD
"APBD dipakai untuk santunan kematian. Kita fokus untuk santunan kematian. Sampai pada hari ini, sudah lebih dari 400 KK yang mengajukan santunan. Sudah terealisasi sekitar 160 KK yang mendapatkan santuanan kematian, sebesar Rp.4 juta per ahli waris keluarga," tegas Wahyunoto.
Meninggal karena Covid-19 atau tidak, permohonan santunan kematian itu semuanya kita rekomendasikan untuk dibagikan. Dinsos hanya memverifikasi dan mengrekomendasikan," ungkap Wahyunoto.
"Pencairan tetap ada di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Sudah terbagikan, yang tadi 160. Yang lainnya masih diproses karena kita kan ada kriteria dan ada persyaratan, dan verifikasi," tutur Wahyunoto.
Karena kita diatur anggaran yang dikeluarkan buat apa, kitanya harus taat ketentuan. Secepatnya, karena Dinsos memverifikasi, yang merealisasi BPKAD, jadi ditransferkan kepada ahli waris," pungkas Wahyunoto.
