Network
ZONABANTEN.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Taryono memastikan lahan yang akan dibangun untuk kebutuhan SMP Negeri (SMPN) 24 Ciputat bukan daerah resapan air.
"Bukan daerah resapan air. Ngga mungkinlah kita membangun kalau itu daerah resapan air. Karena kondisi Covid-19, mudah-mudahan tahun 2022 sudah dibangun SMPN 24. Memang pembangunannya bertahap, dan ngga ada masalahnya. Kedepan, itu (SMPN 24) pasti dibangun," kata Taryono kepada wartawan, Selasa 8 Juni 2021.
Hal ini disampaikan untuk menepis hasil pantauan salah seorang warga berinisial F, bahwa daerah untuk pembangunan SMPN 24 Ciputat, belum juga dibangun dikarenakan air limpahan sungai dibelakang lahan yang tidak dapat dibendung.
"Mereka bingung untuk menanggulangi air di lokasi. Air yang dibuang ke kali, justru air kali yang berbalik. Karena itu daerah resapan air. Jadi kalau ada yang bilang ini lahan darat, harus dilihat ke lokasi lah," kata F kepada Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network).
Baca Juga: Sistem Zonasi Lebih Fleksibel, Berikut Jadwal dan Mekanisme Pelaksanaan PPDB Banten 2021
Diberitakan sebelumnya, Lahan SMPN 24 Kampung Sawah, Ciputat merupakan hasil usulan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Hal itu (usulan) berdasarkan hasil feasibility study (FS) yang diungkap Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan Lahan Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Rizqiyah.
"FS itu dari Dindikbud. Kami itu membebaskan lahan, sesuai dengan yang punya kebutuhan," kata Rizqiyah kepada Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network), Selasa 18 Agustus 2020 lalu.
"Soal banjir, kami tidak mengerti. Untuk pembebasan lahan, pokok utamanya adalah tidak bersengketa, dan memiliki dokumen yang jelas. Jadi kalau lahan itu rawan banjir, atau bagaimana, ya semua ada Dindikbud. Karena usulan dari mereka," tegas Rizqiyah.
