Network
ZONABANTEN.com - Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi kota dengan kualitas udara paling tercemar di Asia Tenggara. Hal itu (kualitas udara paling tercemar), diungkap Juru Kampanye Iklim dan Energi Greepeace Indonesia, melalui catatan IQAir.
"Data lain yang cukup menarik dari laporan ini (catatan IQAir) adalah kota Tangerang Selatan menjadi kota paling tercemar se-Asia Tenggara," kata Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu, ditulis Kamis 18 Maret 2021.
Baca Juga: Sempat Ragukan Ancaman Virus Corona, Presiden Tanzania Meninggal Setelah Menghilang 2 Minggu
Dalam catatan tersebut, Kota Tangerang Selatan menjadi kota dengan kualitas udara paling buruk, dengan tingkat parameter polusi udara (PM 2.5) sebesar 74,9 sepanjang tahun 2020.
Bondan mengungkapkan, dalam mengatasi persoalan kualitas udara, Pemerintah harus memiliki riset emisi inventory terkait udara yang didapat dari stasiun pengukuran.
Dikatakan Bondan, hal itu dilakukan agar Pemerintah mengetahui penyebab kualitas udara tercemar.
Baca Juga: Tak Maksimal, DLH Tangsel Sebut SDM TPS3R Belum Siap
"Jadi harusnya sudah ada risetnya. Mereka harus punya perhitungan, mereka harus membuat riset emisi inventori," kata Bondan.
"Kalau Pemerintah tidak ada datanya, berarti Pemerintah belum melakukan apa-apa (dalam menangani persoalan kualitas udara)," pungkasnya.
Dalam catatan IQAir, kota di posisi kedua dengan kualitas udara yang paling tercemar adalah Kota Pai Thailand, dengan tingkat PM 2.5 sebesar 53,0. Di posisi ketiga ditempati oleh Kota Bekasi dengan PM 2.5 sebesar 48.1.
