Satu Orang Meninggal Dunia dan 11 Warga Badui Dirawat Usai Jadi Korban Gigitan Ular Berbisa Saat Buka Ladang

13 September 2023, 18:29 WIB
Belasan Warga Badui Jadi Korban Gigitan Ular Tanah /Thai National Park/

ZONABANTEN.com - Satu orang meninggal dan 11 masyarakat Suku Badui lainnya menjadi korban gigitan ular tanah (agkistrodon rhodostoma) selama sebulan terakhir.

Dilansir ZONABANTEN.com dari ANTARA, Rabu, 13 September 2023, korban meninggal dunia bernama Pulung (43) warga desa Kampung Cipiit, Desa Kanekes, Lebak Banten.

Ketua Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat, Selasa 12 September 2023, menjelaskan bahwa warga Badui yang meninggal dunia akibat gigitan ular tanah setelah keluarga korban mencari serum anti bisa ular ke petugas medis puskesmas.

Baca Juga: Tiga Pelaku Pencurian Kabel di PIK 2 Tertangkap Basah Saat Beraksi, Terancam Hukuman Diatas Satu Tahun Penjara

Sayangnya, nyawa korban belum sempat diselamatkan dan meninggal dunnia.

Masyarakat Badui yang menjadi korban gigitan ular saat tengah membuka ladang pertanian dengan membersihkan rerumputan hingga kayu-kayuan di kawasan hutan.

Hal tersebut kemudian yang menjadi potensi menjadi korban gigitan ular mematikan.

Sebab, lanjut Arif, habitat populasi ular tanah itu di tempat-tempat suhu dingin dengan banyak rerumputan, bahkan di bawah pepohonan.

"Kami bergerak cepat jika ada warga Badui menjadi korban gigitan ular dengan membawa ke puskesmas setempat maupun rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa mereka," kata Arif.

Dari 12 warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa itu, tiga di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten.

Sedangkan lima lainnya ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan medis.

Adapun tiga korban lainnya ditangani keluarga di rumah.

Baca Juga: Warga Kota Tangerang Diminta Tak Menyepelekan Gangguan Kesehatan Mental, Bisa Berakibat Fatal

"Kami minta warga Badui jika menjadi korban gigitan ular mematikan segera dilarikan ke fasilitas kesehatan sehingga bisa ditangani oleh tenaga medis," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya menjalin kerja sama dengan Puskesmas Cirinten dan Cisimeut yang menangani pelayanan kesehatan masyarakat Badui.

Biasanya, pihak puskesmas setempat jika masyarakat Badui tidak memiliki biaya perawatan menghubungi pihak relawan untuk membawanya ke RSUD Banten.

Selama ini, kata dia, masyarakat Badui yang tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS PBI dari pemerintah cukup banyak, karena mereka tidak memiliki identitas KTP.

Selain itu juga sekarang pihak puskesmas mengalami kesulitan untuk mendapatkan obat anti berbisa ular (ABU).

"Kami bersama tim relawan siaga untuk menyelamatkan nyawa warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa ke RSUD Banten, karena digratiskan, meski pasien tersebut tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan," kata Muhammad Arif Kirdiat.

Baca Juga: Baliho Caleg Makin Bertebaran, Ketua KPU Kabupaten Serang: Saya Kira Mereka Cerdas, Paham Aturan

Sementara itu, menurut Santa (55) seorang warga Badui mengatakan, sejak dirinya membuka ladang di Blok Cicuraheum Gunungkencana, telah menemukan sebanyak enam ekor ular tanah.

Namun beruntung tidak menjadi korban gigitan ular berbisa tersebut.

"Kami cukup waspada dan hati-hati ketika membuka ladang pertanian karena rawan gigitan ular berbisa yang mematikan itu," kata Santa.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan masyarakat Badui jika menjadi korban gigitan ular berbisa bisa ditangani di puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

"Kami terus meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melayani puskesmas rawat inap," katanya.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: ANTARA Banten

Tags

Terkini

Terpopuler