TikTok Commerce Dinilai Lebih Berpeluang dari Marketplace Lain? Apah Iyah?

26 Januari 2023, 09:58 WIB
Vice President Samanea Akademi, Roy Wong(di podium) saat membuka acara Training TikTok Live Master Class /ZONABANTEN.com

ZONABANTEN.com - Baru-baru ini TikTok dan TikTok Shop merajalela di platform media sosial hiburan situs belanja online.

Hal ini menjadikan TikTok Commerce digadang-gadang sebagai peluang besar dari pada Marketplace lain, Apa iyah?

TikTok Commerce, dinilai memiliki peluang yang lebih besar karena masih dalam tahap awal jika dilihat perkembangannya di Indonesia. Apalagi dari aspek penjualan dengan Live Streaming.

Baca Juga: Syarat dan Tata Cara Pendaftaran SIPSS Polri 2023, Segera Siapkan Berkas dan Daftarkan Dirimu

TikTok, dinilai lebih berpeluang salah satunya karena dari 86 % pengguna Media Sosial di Indonesia, 46 % nya menggunakan TikTok Shop untuk bertransaksi.

Selain itu, TikTok Commerce sendiri dinilai memiliki peluang lebih besar karena kompetisinya lebih mudah dan lebih membangun, seperti diketahui TikTok dinilai masih baru.

“TikTok Shop sejak diluncurkannya di Indonesia, hingga saat ini masih dinilai tahap awal, TikTok bisa menjadi peluang yang besar dari pada marketplace lain, karena TikTok memiliki banyak pengguna sebagai social commerce. Maka dari itu, ini tahun 2023 merupakan momentum yang pas untuk join di TikTok Live Commerce.” Kata Roy Wong, Vice President Samanea Akademi, Selasa, 24 Januari 2023.

Lebih lanjut, Roy mengatakan, jika bergabung di TikTok Commerce di dua atau tiga tahun berikutnya, mungkin dinilai akan berbeda dan tertinggal. Sebab, TikTok bisa saja jauh lebih berkembang, sehingga sebagai seller akan semakin sulit untuk mengimbanginya.

Menurut Roy, tiga atau lima tahun lalu, mungkin Tokopedia, Lazada dan marketplace lainnya memiliki pasar yang lebih besar, namun saat ini marketplace tersebut dinilai persaingan antar competitor seller-nya sudah matang dan ketat.

Baca Juga: Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1, Berita Tim, Susunan Pemain dan Skor Akhir

Dengan demikian, hal itu menjadi potensi besar bagi para pelaku bisnis untuk membentuk tim Marketing TikTok.

“Lebih melihat dari orang yang baru memulai bisnis, baru memulai bisnis e-commerce pasti jalur yang barru atau peluang yang baru, lebih mudah untuk tembus dari pada yang channel sudah matang,” tuturnya.

“Kalo mungkin dulu 3 tahun lalu atau 5 tahun lalu, tokopedia shopee bisa membangun lebih berkembang, tapi sekarang sudah sangat ketat, karena TikTok sebagai pemain baru lebih mudah, kompetisinya lebih mudah dan lebih membangun,” jelasnya.

Selain itu, alasan TikTok Commerce lebih unggul, yaitu seller dapat menggunakan metode Live Streaming dimana komunikasi dengan pelanggan dapat lebih mudah dan penekanan persuasi untuk membeli menjadi lebih efektif.

Seperti contoh Host Live Streaming dapat menginstruksikan viewer agar segera membeli produk yang dijual yang disebut dengan Call To Action (CTA).

“Modelnya pake video dan live streaming tentu lebih efisien untuk komunikasi daripada dipajang ditoko online. dengan ini returnnya bisa lebih besar. Jika diilustrasikan kita investasi modal untuk berjualan di TikTok 1000 namun dapat return 10 ribu.” Tutupnya.

Untuk menyelami hingga mahir TikTok Commerce, seller dituntut memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan tren yang ada di TikTok. Sebab, di TikTok seller tidak hanya berfungsi sebagai penjual namun juga content creator yang dapat menghibur.

Lebih lanjut, seller juga harus mampu menganalisis da dan traffic, membangun portofolio produk yang optimal, dan Teknik live streaming mulai dari memperhatikan unsur-unsur live Host Live Streaming, operator dan Co-Host.

Baca Juga: Film Terbaru Hyun Bin dan Lee Dong Wook, Turut Menggandeng Jeon Yeo Bin

Tidak perlu khawatir, para Seller maupun Kamu yang ingin mencoba berjualan di TikTok dapat mengikuti Training TikTok Live yang akan digelar pada 4 Februari 2023 di Samanea Akademi secara offline di Jl. Suvarna Sutera, Samanea Trade Outlet, Pasir Gadung, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dalam training tersebut, seller ataupun Host akan diajarkan bagaimana cara meningkatkan transaksi penjualan, menjalankan Live Streaming yang efektif, pembuatan script live streaming dan analisis data dan traffic.

Tidak hanya itu, peserta training juga akan mendapatkan edukasi tentang cara membuat konten di TikTok, melakukan simulasi Live dan sesi tanya jawab bersama pemateri, dibimbing oleh ahlinya yang berpengalaman dari China serta peserta juga akan mendapatkan sertifikat.

Pembicara dalam training terusebut yaitu CEO dari Samanea Akademi, Leo Sun, yang juga telah berpengalaman dalam menangani operasional TikTok di China dan Senior Marketing Advisor, Achmad Cahyadi yang juga ahli dibidang Marketing TikTok.

Bagi yang ingin mendaftar dapat melakukan registrasi disini dengan mengisi lengkap formulir pendaftarannya. Adapun tarifnya, sebagai bentuk promosi Samanea Akademi memberikan harga sebesar 99.000 dari harga normal 299.000; tarif tersebut dinilai lebih terjangkau jika dilihat dari benefit yang didapat dan bimbingan yang akan diterima.

Samanea Akademi optimis untuk membentuk training yang mengedukasi bagi pelaku bisnis maupun affiliator TikTok untuk memantapkan persiapan agar lebih efektif dan banyak menghasilkan cuan.

Untuk diketahui, Samanea Akademi merupakan perusahaan yang bergerak vokasi pelatihan. Memiliki visi lebih dibidang Pendidikan vokasi yang akan berkolaborasi dengan ahli-ahli dari China untuk membawa materi vokasi yang berkualitas dan memberikan edukasi vokasi yang bermutu dan konsisten kepada komunitas.***

Editor: Rahman Wahid

Tags

Terkini

Terpopuler