ZONABANTEN.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Isram menuturkan Kota dibawah kepemimpinan Airin Rachmi Diany belum memadai mendapatkan predikat Kota Layak Anak.
"Belum (layak anak). Karena fasilitas ramah anak di Tangsel ini masih sangat kurang memadai," tutur Isram saat dikonfirmasi Zonabanten (Pikiran Rakyat Media Network), Selasa 5 Januari 2021.
Isram menyatakan, di beberapa lokasi taman kota, pihaknya tidak mendapati ruang khusus untuk bermain anak.
Baca Juga: 2,4 Juta Warga Kota Tangerang Diusulkan Terima Vaksin Covid-19 Gratis
"Seperti kita lihat, di lokasi lokasi taman milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, tidak terdapat ruang khusus bermain anak. Semuanya campur. Jadi, anak itu ngga bebas bermain, karena akan bersinggungan dengan orang orang dewasa," katanya.
Isram menambahkan, dengan bercampurnya arena bermain dengan orang dewasa, anak anak akan mudah takut. Bahkan, imbuhnya, anak yang bermain bersama orang dewasa, akan gampang terbawa emosi.
Baca Juga: Update Data Terbaru Sebaran Virus Corona Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia Selasa 5 Januari 2021
"Misalnya mereka (anak anak) sedang bermain, dan bersitegang dengan orang yang lebih dewasa, mereka akan mudah takut, atau bahkan mereka malah gampang emosi. Apalagi, jika orang tuanya ikut emosi, itu akan mengganggu psikologis mereka juga. Jadi, tugasnya adalah, pisahkan ruang bermain anak dengan orang dewasa," tegas Isram.
Hal senada dikatakan Aktivis Perempuan dan Anti Perdagangan Manusia Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Saras, sapaan akrabnya mengungkapkan, Pemkot Tangsel saat ini, memang sangat kekurangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ramah anak.
Baca Juga: Sempat Buron, Terpidana Korupsi Alat Pendidikan Universitas Makasar Ditangkap di Bintaro
"Salah satu hal yang memang menjadi catatan besar (Pemkot Tangsel) kemarin kan RTHnya itu kan memang sangat kurang. Itu (RTH ramah anak) salah satu hal yang harus menjadi PR Pemkot kedepannya. Pemkot Tangsel harus memastikan (tersedianya) infrastruktur yang baik. Trotoar, RTH dan sekolah layak anak harus lebih ditingkatkan," ungkap Saras.
***