Fungsi Rem Sangat Vital, Waspadai Adanya Kandungan Air Pada Cairan Rem

- 12 Desember 2023, 21:55 WIB
ilustrasi cairan rem
ilustrasi cairan rem /Autochem

ZONABANTEN.com - Musim liburan akhir tahun sudah di depan mata. Perjalanan mengisi masa liburan akhir tahun tentu akan jadi pengalaman yang menggembirakan. Namun kegembiraan itu bisa juga berbalik menjadi kesulitan ketika kendaraan yang akan Anda gunakan tidak dalam kondisi prima. Tentu saja hal itu bisa dihindari jika rangkaian pemeriksaan kondisi kendaraan dilakukan secara cermat.

Salah satu titik pemeriksaan yang awalnya terkesan sederhana namun berpotensi muncul gangguan yang pelik adalah sistem pengereman. Khususnya untuk memastikan cairan rem kondisinya terbaik. Sebab cairan rem merupakan salah satu faktor vital rangkaian proses kerja sistem pengereman.

“Secara singkat, fungsi utama dari cairan rem sebagai fluida pada sistem hidrolik untuk mentransfer tekanan dari pedal atau tuas rem menuju piston di kaliper,” ujar Dhany Ekasaputra, Manager Promosi PT Autochem Industry.

Baca Juga: Ditanya Persiapan Menjelang Debat Pilpres 2024, Prabowo Subianto Enggan Menjawab dengan Detail

Bahan-bahan yang terkandung di dalam cairan rem punya sifat menyerap air sehingga perlu diganti secara berkala. Karena jika cairan rem tercampur air sebanyak 3 persen saja, akan menurunkan titik didih hingga lebih dari 100 derajat Celcius.

Alhasil, jika terlewati titik didihnya, tekanan yang menuju piston di kaliper rem sulit terjadi akibat hadirnya gelembung udara sebagai tanda mulai mendidihnya cairan pada sistem rem. Jadi semakin terbukalah potensi ‘rem blong’ yang sangat berbahaya dampaknya itu.

Menurut Dhany, kandungan air bisa hadir akibat kebiasaan yang salah dari pemilik kendaraan, saat hendak memeriksa volume cairan rem di tabung reservoir. Karena jika penutup karet tabung reservoir dibuka sebenarnya akan menyebabkan kandungan air (kelembaban) di udara yang mencapai hingga 85 persen akan diserap oleh cairan rem. Kiranya memang cukup memantau indikator pada sambung tabung penyimpan cairan rem agar proses buka tutup tabung bisa dikurangi semaksimal mungkin.

Sedikit berbeda dengan cairan rem pada motor, material logam pada tabung reservoir membuat proses kondensasi bisa terjadi. Memeriksa lewat garis ukuran pada tabung reservoir juga sudah cukup untuk memantau misalnya perlu penambahan cairan rem.

Baca Juga: Berdayakan Brand Lokal dan UMKM, Shopee Mendorong Kemajuan Ekonomi Digital Indonesia

Selain itu, lewat pantauan visual bisa ditengarai bahwa jika cairan rem berwarna bening (clear) maka itu bisa jadi pertanda bahwa tidak adanya kandungan air di dalamnya. Berbeda halnya  jika terlihat warna cairan yang mulai gelap, menandakan mulai adanya kandungan air di dalam sistem rem. Semakin gelap warna cairan rem berarti semakin banyak kandungan air di dalamnya.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x