Network
ZONABANTEN.com - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (Ipomi) Kurnia Lesani Adnan menyampaikan pandangannya terkait perbedaan bus single glass dan double glass.
Menurutnya, ada beberapa keunggulan bus dengan desain single glass dibandingkan double glass.
“Di beberapa kesempatan yang lalu, saya sudah sampaikan kita itu dengan double glass ini tuh pandangan penumpang tuh gak nyaman,” ungkapnya.
Selain penumpang, menurut pria yang akrab dipanggil Sani tersebut, pandangan pengemudi juga kurang nyaman karena adanya bando pada bus double glass.
“Kedua, pengemudi itu sendiri gak nyaman karena dia terbatas dengan bando itu.”
Selain itu, menurutnya pada bus double glass, proses maintenance jadi lebih rumit dan memakan banyak waktu dan biaya.
“Ketiga, secara teknik, maintenancenya gak lebih gampang, lebih sulit.”
“Kalo mau ganti kaca, harus buka bando, harus buka spion, belum innernya, jadi makan waktu, makan biaya lebih banyak,” ungkap Dirut PO SAN tersebut.
Baca Juga: Owner PO Sumber Alam Main Ke GIIAS 2023, Bicara Soal Unit Baru
Ketika ditanya soal produk terbaru dari Adiputro, Jetbus 5, Sani mengungkapkan pendapatnya.
“Ini yang bener, karena selendang itu satu, yang gepreknya menghalangi pandangan keluar, kedua yang atas itu, itu kan nempel di kaca, saat kita ganti kaca, masangnya repot.”
“Kalo kurangnya, saya belum bisa jawab, tapi yang harus diketahui, dari struktur, desain, ini under rekomendasi dari SAN,” tuturnya pada ajang GIIAS 2023.
Baca Juga: Kenalan dengan VW Tiguan Allspace Generasi Kedua, Desain Terbaru dengan Space Lebih Lega
“Saya tidak bilang ini sempurna, tapi, dengan berdasarkan pengalaman kami mengoperasikan kendaraan, ini kita tuangkan disini,” lanjutnya.
Ternyata, salah satu unit yang dipajang Adiputro di GIIAS 2023 adalah milik PO SAN.
“Insyaallah yang tengah itu punya SAN (Jetbus 5 SHD Single Glass),” kata Sani.***
